Wanheart News - Sebuah pesawat tak berawak atau drone yang jatuh oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Selasa (18/5) ternyata adalah milik Iran.
Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Kamis (20/5). Dia menambahkan bahwa drone dipersenjatai dengan hulu ledak.
“Iran mengirim pesawat tak berawak ke Israel dari Irak atau Suriah. Pasukan Iran meluncurkan drone bersenjata, yang dicegat pasukan kami di perbatasan antara Israel dan Yordania, ”kata Netanyahu dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.
Ini akan menjadi kedua kalinya Iran mengirim UAV bersenjata ke Israel. Kasus serupa pada 2018, diamana sebuah drone diterbangkan dari Suriah ke Israel utara
Drone itu pun ditembak jatuh oleh helikopter Israel. Sebagai tanggapan, IDF meluncurkan gelombang serangan terhadap aset Iran di Suriah.
Netanyahu menuduh Iran memberikan dukungan dan bantuan teknis termasuk senjata kepada Hamas dan kelompok Jihad Palestina.
"Mereka menyediakan perancah di mana organisasi-organisasi ini benar-benar bekerja," kata Netanyahu.
Pelanggaran wilayah udara Selasa terjadi di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.
Sekitar pukul 4 pagi pada hari Selasa, Angkatan Udara Israel menjatuhkan drone saat mendekati perbatasan Israel dari Yordania.
“UAV tersebut dimonitor oleh unit kontrol udara IDF. Pecahan UAV dikumpulkan oleh pasukan keamanan, ”kata militer.
Selama satu dekade terakhir, Israel telah melakikan pemboman di Suriah.
Aksi itu untuk menggagalkan Iran dan milisi sekutunya, termasuk Hizbullah, mendirikan pangkalan untuk menyerang negara Yahudi.
Beberapa hari terakhir, terjadi sejumlah serangan di perbatasan Israel yang tampaknya merupakan solidaritas terhadap Palestina.
Baru-baru ini setidaknya empat roket ditembakkan ke Israel utara dari Lebanon.
Salah satunya dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome dan yang lainnya menghantam lapangan terbuka di kota Shfaram.
Sementara dua rudal lagi mendarat di laut.(*)
Sumber: Geloranews