Wanheart News — Susi Pudjiastuti kembali menjadi sasaran ujaran kebencian di media sosial Twitter.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini dihujat lantaran membagikan link berita berjudul “Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown” pada Sabtu (15/4/2021).
“Susi kadrun ngapain loe share berita ini, mau jadi provokator ya kau?,” kata @lemanpur09.
Netizen lainnya menyebut Susi Pudjiastuti sebagai gerombolan sakit hati.
“Ni bu masuk gerombolan orang sakit hati, maunya jadi penguasa laut 2 periode gitu,” timpal @nocta16okt.
Susi Pudjiastuti membagikan tangkapan layar komentar dua netizen tersebut di akun Twitter miliknya, @susipudjiastuti.
“Ada lagi,” kata Susi dengan menyertakan emoji tepuk jidat tiga kali.
Postingan Susi ini telah mendapat komentar 480, dibagikan 180 kali dan disukai 2.000 warganet.
“Ibu lagi diuji kesabaran sama Allah Ta’ala sejauh mana ibu kuat. Bersabar dan bertwaqqal lah,” kata @AbuAlkahfi5.
“Agama ini mengajarkan bagaimana kita punya adab terhadap orang yang sedang membenci kita. Mungkin ini sengaja Allah hadir supya Allah tau sjauh mana ibu bersabar,” sambungnya.
Achmad Fathoni turut mendukung dan membela Susi Pudjiastuti yang dihujat warganet.
“Lha Bu Susi penguasa asli laut kidul kok dikira mau dua periode. Lha siapapun Menteri Kelautan, tidak bisa menggeser Bu Susi sebagai Ratu Laut Kidul versi Nyata. Kalau Nyi Roro kidul versi mitos,” tulisnya.
“Baru kali ini aku liat buk Susi tepok jidat liat komen netizen. Yang sabar ya buk, netizen sebelah mah gitu suka membabi panggang,” kata netizen lainnya.
Sebelumnya, Susi membagikan link berita berjudul “Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown”.
Dalam berita itu disebutkan bahwa Singapura pada Jumat (14/5/2021) mengumumkan akan memberlakukan pembatasan paling ketat atau lockdown mulai minggu ini.
Sebelumnya Singapura juga melakukan lockdown pada tahun lalu. Saat itu lockdown dilonggarkan mulai Juni seiring kasus Covid-19 yang menurun.
Singapura merupakan salah satu negara yang disebut paling sukses di dunia dalam pertahanan Covid-19.
Lantas, mengapa Singapura kembali memberlakukan lockdown?
Melansir Bloomberg, (14/5/2021) Singapura kembali lockdown karena meningkatnya jumlah infeksi virus yang tidak dapat dilacak.
“Pola kasus komunitas lokal yang tidak terkait telah muncul dan terus berlanjut,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan.
Lanjutnya, kementerian perlu bertindak tegas untuk mengatasi risiko ini, karena setiap kebocoran dapat mengakibatkan munculnya kembali kasus yang tidak terkendali. Lockdown akan dimulai pada Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni. (pojoksatu)
Sumber: Fajar