Video yang tersebar dari akun Twitter @MCAops itu berisi perwakilan dari beberapa daerah yang menyatakan menjawab tantangan jaksa penuntut umum atau JPU.
"Perwakilan umat Islam di berbagai daerah siap menjawab "tantangan" dari JPU dengan akan menghadiri sidang vonis Habib Rizieq pada 24 Juni 2021," tulis akun tersebut dikutip VIVA, Senin.
Banyak komentar warganet yang menjelaskan maksud video tersebut. Mereka menyebut video itu dibuat lantaran menyebut gelar imam besar FPI yang ditujukan untuk Habib Rizieq hanya isapan jempol.
Hal ini diutarakan oleh akun @RomeoHotel10: JPU memancing kerusuhan dengan mengatakan isapan jempol, Jangan menganggap umat islam hanya berdiam ketika kedzoliman menimpa kami.....Kami hanya menunggu komando jihad dan selesailah kalian @Ridho76190701: Siap hadir... Untuk menjawab tantangan JPU dlm sidang HRS, yg menyebut "gelar imam besar HRS isapan jempol"
@KejaksaanRI
@tmo68175863: Semoga tidak lupa prokes 3M...betul-betul bisa menjaga...agar perjuangan akan semakin lancar...semoga Allah memberikan kemudahan...aamiin
Sebelumnya, JPU menyebut kata-kata kasar dan tudingan Habib Rizieq kepada mereka tidak hanya di luar pokok perkara, tapi juga bertentangan dengan gelar tokoh agama atau sebutan manta Imam Besar FPI yang diamanatkan.
JPU menuturkan, bila Rizieq hanya ingin melontarkan cacian dan berkoar menuding sejumlah pihak, maka ruang sidang PN Jakarta Timur bukan tempat yang tepat.
"Ternyata yang didengung-dengungkan sebagaimana Imam Besar hanya isapan jempol belaka," jelas JPU.
Rizieq pun menjawab pernyataan jaksa. Rizieq risau, pernyataan JPU nantinya bisa disalahartikan sebagai tantangan bagi simpatisannya. Untu itu, dia mengingatkan agar JPI hati-hati dan tidak menantang pecintanya.
"Nasihat saya kepada JPU agar hati-hati. Jangan menantang para pecinta, karena cinta itu punya kekuatan dahsyat, yang tak pernah takut akan tantangan dan ancaman," imbuhnya.