Wanheart News – Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution menanggapi perihal pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia 2021 oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa ibadah haji 2021 ditiadakan dengan dalih pandemi Covid-19.
Syahrial menanggapi pernyataan pemerintah tersebut dengan mengomentari dengan menyebutkan perbedaan narasi 'batal' dan 'ditolak'.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa keputusan batal berangkat oleh pemerintah Indonesia atau ditolak oleh pemerintah Arab Saudi merupakan dua hal yang berbeda.
"Batal berarti sebenarnya masih ada peluang diterima tapi tidak pergi. Sementara ditolak berarti tidak boleh datang. Sekali lagi. Ditolak dengan batal itu pengertian yang jauh berbeda," ujarnya, dikutip terkini.id dari Pojok Satu, Jumat 4 Juni 2021.
Syahrial kemudian mengatakan bahwa ibadah haji akan tetap dilaksanakan meski di tengah pandemi Covid-19.
Hanya saja ada peraturan serta protokol kesehatan yang ketat akibat adanya pandemi Covid-19
"Jadi jangan dibolak-balik, gara-gara Covid-19, maka ibadah hajinya dibatalkan. Kalau memang ada masalah atau kurang mampu, ya jujur aja!" pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memutuskan bahwa pihaknya tak akan memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M.
Hal tersebut dikarenakan masih tingginya kenaikan kasus Covid-19 yang melanda di berbagai titik di dunia.
Oleh karena itu, demi keselamatan warga negara, pemerintah meniadakan pemberangkatan haji.
"Karena masih pandemi dan demi keselamatan jamaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jamaah haji Indonesia," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.