Wanheart News - Kabar duka pagi ini (3/7), salah satu puteri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputeri tutup usia. Beliau meninggal dunia di usia 70 tahun karena covid-19.
Kepergian Ibu Rachma untuk selama-lamanya membuat publik mengingat kembali kisah hidupnya.
Salah satu harapannya semasa almarhumah hidup ialah keinginan untuk mengembalikan konstitusi Indonesia ke Undang-Undang Dasar 1915 asli.
Sebagaimana disampaikan oleh Ketum Forum Rekat Indonesia, Eka Gumilar, Ibu Rachmawati bukan sekedar anak biologis Bung Karno, melainkan juga anak ideologis yang mewarisi semangat nasionalisme Soekarno.
"Kita telah kehilangan anak Ideologi Soekarno.....Rachmawati Soekarnoputri
Beliaulah yg betul betul mewarisi Nasionalisme seperti Bung Karno,bukan sekedar anak Biologis", tulis Eka Gumilar dikutip gelora.co dari akun twitternya, @ekagumilars pada Sabtu (3/7/2021).
Dalam sebuah acara silaturrahmi yang diadakan Forum Rekat Indonesia sebelum pandemi, Rachmawati sambil menangis haru mengajak para tokoh bangsa untuk mengembalikan kiblat bangsa.
Awalnya, beliau menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini tidak hanya seabatas slogan.
"Bung Karno menyatakan bahwa negara Indonesia merdeka harus mempunyai satu landasan ideal, itulah kemudian kita memakai filosofi Pancasila yang dianggap sebagai perekat persatuan Indonesia", jelas Rachmawati.
"Sebagai slogan, Pancasila mempunyai dua fungsi, pertama sebagai pembimbing ke mana kita harus mengarah, yaitu menciptakan masyarakat adil makmur sejahteta. Kemudian landasan kedua sebagai meja statis, tidak bisa diubah-ubah, pancasila harga mati", lanjutnya.
Beliau menyebut dua fungsi tersebut hanya bisa diciptakan untuk membangun negara indonesia merdeka, "Jadi Pancasila dan UUD '45 tidak bisa dipisah-pisahkan", tegasnya.
Lalu dalam kesempatan itu Rachmawati pun menangis, beliau mengajak para tokoh bangsa untuk memperjuangkan mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 yang sudah beberapa kali dimandemen pasca reformasi.
"Saya memberikan satu harapan agar Pancasila dapat tegak di republik ini harus digandeng kembali dengan UUD 1945", ungkap beliau dengan lantang.
"Kita harus kembali ke Undang-Undang Dsar 1945!", serunya, disambut tepuk tangan para hadirin.
Saksikan videonya berikut ini,