Pakar ITB: Begini Dahsyatnya Tsunami Megathrust Selatan Jawa Nyaris Menyentuh Istana, Masyarakat Diminta Waspada -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pakar ITB: Begini Dahsyatnya Tsunami Megathrust Selatan Jawa Nyaris Menyentuh Istana, Masyarakat Diminta Waspada

Senin, 16 Agustus 2021 | Agustus 16, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-08-16T02:40:17Z

Wanheart News - Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas mewanti-wanti terkait potensi bencana gempa bumi megathrust selatan Jawa. Menurut Heri, gempa tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus perulangan (earthquake cycle).

Menurut Heri, berdasarkan data Global Navigation Satellite System (GNSS) mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Dari hasil pemodelan, jika gempa terjadi kekuatannya dapat mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya.

Gelombang tsunami bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Dibandingkan dengan tsunami yang terjadi di bagian selatan ketinggian tersebut relatif lebih kecil.

"Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar. Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana," ujar Heri dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (16/8/2021).

Karena itu, ujar Heri, dari pemodelan tersebut menyiratkan bahwa tanggul pantai atau laut di Jakarta akan berperang sangat penting, tidak hanya mencegah banjir rob, tetapi juta melindungi Jakarta dari tsunami. "Untuk itu kita harus mendukung pemerintah dalam mempercepat upaya pembangunan tanggul sepanjang pesisir Jakarta. Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti," ujar Heri yang juga Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB.

"Mari kita sikapi dengan bijak dan waspada. Gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin kita cegah, kecuali dengan doa. Apa yang bisa kita perbuat adalah bagaimana kita bersiap menghadapinya," tutur Heri menambahkan.

Menurutnya, tanggul pantai atau laut adalah salah satu bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti di Jakarta. "Untuk itu sekali lagi, kita harus mendukung pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan tanggul di pesisir Jakarta. Takutnya tsunami-nya keburu datang, karena saat ini tengah di ujung perulangan," ucap Heri mengingatkan.


Detik

×
Berita Terbaru Update
close