Wanheart News - Insinyur Jenderal Napoleon Bonaparte kepada sesama tahanan membuat pengakuan mengejutkan. Menurutnya, dia adalah jenderal dengan harta yang jauh dari kata melimpah. Bahkan, dia adalah satu-satunya jenderal dengan rumah terjelek di Indonesia.
Pengakuan itu disampaikan Napoleon kepada aktivis KAMI Syahganda Nainggolan di penjara. Belakangan, Syahganda sudah bebas Agustus 2021 lalu dari jeratan hukum yang menimpanya.
Syahganda sendiri kerap mendapat informasi karena dia ketika ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri, berada di sebelah sel jenderal Napoleon. Seperti apa jenderal bintang dua itu di mata Syahganda?
Sering curhat ke Syahganda
Dalam sebuah diskusi, bahkan Napoleon pernah menyatakan pada Syahganda kalau dirinya bukanlah orang kaya. Boleh dibilang, dari sekian banyak jenderal, hanya dialah satu-satunya jenderal yang punya rumah buruk.
“Dia bilang dia satu-satunya jenderal dengan rumah terburuk. Dia juga bilang kalau kamu bebas, kamu bisa lihat rumah saya di Condet,” katanya dikutip dalam sebuah webinar, Rabu 22 September 2021.
Di penjara, Napoleon juga dikatakan tak pernah menggunakan pengaruhnya. Eks Kadiv Hubinter Polri itu dikatakan tak pernah sedikitpun makan uang haram di penjara. Padahal perputaran uang haram di penjara bisa Rp500 juta hingga Rp1 miliar per bulan dari kontribusi orang yang baru masuk.
Banyak minta bantuan 86 ke jenderal Napoleon
Sebenarnya Napoleon bisa menjadi ‘markus’ yang bisa menjadi penjembatan banyak tahanan di penjara. Apalagi banyak kawan dia yang memiliki pengaruh besar di negeri ini. Namun, kata Syahganda, pengaruh itu tak pernah digunakan Napoleon.
“Banyak sekali orang yang mau minta tolong ke dia untuk 86 kasus, seperti Bupati Nganjuk waktu pertama kali ditahan. Tapi dia enggak mau.”
“Banyak juga orang-orang kaya yang sampai colek saya untuk minta dihubungkan dengan Napoleon, tapi dia enggak mau. Dia betul-betul bersih. Saya kagum,” katanya.
Kata Syahganda, di matanya, Napoleon adalah orang yang luar biasa cerdas. Saking cerdasnya, semua isu dia kuasai. Dia bahkan sangat nyaman jika harus terlibat perdebatan dengan Napoleon.
“Kalau saya berkuasa, saya pasti jadikan dia jadi Kapolri,” katanya.