Namun tindakan tegas Kapolsek yang mengamankan anggotanya itu justru dituduh melakukan penganiayaan terhadap Brigadir FS.
AKP Janpiter Napitupulu yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/9) mengungkapkan awalnya warga sudah berulang kali melaporkan kepadanya terkait Brigadir FS melakukan tindakan dengan membikin onar.
“Terakhir Brigadir FS melakukan tindakan dengan membikin onar dan membuat warga sekitar resah di Pasar I Tembung Desa Saentis. Yakni dengan menodongkan senjata softgun, mencekik warga dan merusak bagunan pesantren pada, Senin (27/9). Keributan itu terkait sengketa lahan. Sebenarnya saya tidak mau membuka boroknya, walau begitu dia anggota saya,” ungkapnya.
Dijelaskan Kapolsek, sebagai pimpinan, dirinya dan sejumlah personil Provos datang ke lokasi untuk mengamankan anggotanya itu namun saat akan diamankan, Brigadir FS sempat bersikeras tak mau dibawa.
“Salah saya dimana karena mengamankan anggota saya, lalu membawany ke Komando. Artinya saya bawa Brigadir FS supaya masyarakat tidak resah. Kalau saya diam, nanti dibilang pimpinan membiarkan,” jelasnya dengan tegas sembari menambahkan jika dia membantah melakukan penganiayaan terhadap anggotanya.
Meski begitu, AKP Janpiter mempersilahkan bila anggotanya yang tidak terima dengan tindakannya untuk melaporkan balik atas tuduhan penganiayaan.
“Sekarang kalau mau balikan fakta ya silahkan aja (melapor),” pungkasnya.
Sebelumnya, Brigadir FS merubuhkan bangunan yang berdiri tanpa izin di Pasar I Tembung Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang. Aksi membuat resah warga ini sudah berulang kali terjadi. Warga juga sudah berulang kali melapor ke Kapolsek Percut Seituan AKP Janpiter Napitupulu.
Karena perbuatannya membuat resah, Senin siang warga akhirnya kembali melapor ke Kapolsek. Menindaklanjuti laporan itu Janpiter bersama sejumlah peronil Provos datang ke lokasi.
Saat akan diamankan, oknum polisi itu menolak untuk dibawa. Akhirnya Kapolsek dan anggotanya berhasil membawa Brigadir FS ke Mako Polsek Percut Seituan namun amun tindakan tegas Kapolsek itu justru dituduh melakukan penganiayaan terhadap anggotanya.
Gelora
