Rekaman suara itu diunggah ke akun Instagram @opposite6890.xcode. Rekaman itu diunggah beserta foto diduga Alvin yang sedang berada dalam lift sebuah hotel mewah di tahun 2019.
Dalam rekaman terdengar suara seorang perempuan yang diduga berbicara dengan Alvin soal perselingkuhan dan perzinaan. Perempuan itu menanyakan soal kabar kebenaran tersebut.
"Itu sudah tahu belum faktanya kalau memang benar kamu pernah selingkuh sama *niiit (sensor)," kata perempuan dalam rekaman tersebut.
"Sudah, mama sudah tahu," ujar pria yang diduga Alvin.
Mendengar itu, sang perempuan kembali menegaskan bahwa benar orang tua Alvin mengetahui hal itu dan bukan hanya berita simpang siur.
"Maksudnya gini, mama itu tahunya itu cuma berita simpang siur atau tahunya... tahu sampai benar kamu berzina?" tanya perempuan itu.
"Iya, sudah tahu. Ih, ada orang di situ, gimana, sih," kata pria tersebut dengan nada panik.
Di kolom caption, pemilik akun @opposite6890.xcode kembali menyinggung soal dana umat di Yayasan Azzikra yang diduga telah digelapkan Alvin untuk kepentingan pribadinya. Aset aset milik Umat itu harus jelas statusnya. Semoga tidak dijadikan aset pribadi. Jika memang itu digunakan untuk kemaslahatan Umat, alhamdulillah," tulis pemilik akun @opposite6890.xcode.
Masih dalam kolom caption, pemilik akun @opposite6890.xcode menegaskan bila nanti hasil audit Yayasan Azzikra banyak keganjilan, ia memastikan akan mengeluarkan rekaman lainnya ke publik.
"Tapi jika laporan Audit nanti ternyata banyak keganjilan, bisa jadi cukup mengecewakan. Dan mungkin rekaman berikut akan keluar lanjutannya. Baiklah kami bersabar saja menunggu," pungkasnya.
Hingga kini, belum diketahui pasti apakah rekaman suara itu benar milik Alvin Faiz dan pengakuan soal perzinaan itu benar adanya atau tidak juga belum dapat dipastikan.
Sebelumnya, Alvin Faiz dituding melakukan penggelapan dana Yayasan Azzikra. Ia selama ini menjabat sebagai dewan pembina di yayasan tersebut.
Banyak pihak yang akhirnya meminta agar dilakukan audit karena diduga aliran dana umat tersebut dipakai Alvin Faiz untuk kepentingan pribadinya.
