PER 16 Oktober 2021 ini empat tahun tepat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Sudahkah dia menunaikan janji-janji kampanyenya? Puaskah warga Jakarta terhadap kinerjanya?
Pada kampanye Pilkada DKI 2017, Anies dan Sandiaga Uno menawarkan janji-janji kampanye, seperti OK-Otrip, OK-OCE, Rumah DP 0, dan Taman Maju Bersama. Secara total ada 23 janji kampanye yang mereka sodorkan untuk membuat Jakarta sebagai kota yang maju dan warganya bahagia.
Di antara 23 janji itu adalah penataan trotoar, integrasi transportasi, pembangunan taman kota, pengadaan rumah DP 0 Rupiah, pembagian kartu kesejahteraan, distribusi pangan murah, perlindungan perempuan dan anak, beragam Pagelaran bergengsi di Jakarta, program makanan tambahan untuk anak sekolah, perluasan penerima manfaat penggratisan pajak bumi dan bangunan, pengaspalan jalan kampung, aksesibilitas Pulau Seribu hingga hibah untuk Guru PAUD.
Selama empat tahun dipimpin Anies, Pemprov DKI telah mengerjakan beberapa program yang terintegrasi pemeratan kesejahteraan warga, seperti pengadaan rumah layak dan terjangkau. Pada tahun 2019 rumah DP 0 Rupiah di Nuansa Pondok Kelapa selesai dibangun dengan jumlah sebanyak 780 unit.
Hingga empat tahun ini, program pembangunan rumah DP 0 rupiah masih terus berlangsung. Sudah ada ratusan unit yang telah dibangun dan telah melalui akad kredit. Ada empat proyek yang berisi ratusan unit rumah yang ditargetkan rampung 2022 mendatang, seperti Sarana Jaya/ Tower Swasana Pondok Kelapa (400 unit), Sarana Jaya/Nuansa Cilangkap (860 unit), Pasar Jaya/Pasar Senen Blok VI (540 unit), serta Perumnas/ Mahata Lenteng Agung (35 unit).
Rumah DP 0 rupiah ini merupakan satu dari sekian program unggulan lain yang telah terwujud, selain Kartu Pekerja, Kartu Jakarta Lansia, KJMU, KJP Plus, JakLingko (sebelumnya OK OTrip), Jakpreneur (sebelumnya OK OCE), hingga Taman Maju Bersama.
Beberapa program yang diandalkan Anies adalah peningkatan layanan transportasi publik dengan meluncurkan program JakLingko. Fasilitas transportasi umum yang sudah terintegrasi seperti KRL, angkutan kota, dan Transjakarta semakin nyaman dan memudahkan warga untuk bepergian.
Pemprov DKI Jakarta juga memiliki program untuk membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi para guru, dosen, tenaga pendidik serta pensiunan, termasuk juga veteran, penerima gelar pahlawan nasional, penerima tanda kehormatan presiden, purnawirawan TNI dan Polri, pensiunan PNS, hingga mantan presiden, mantan wakil presiden serta mantan gubernur, dan mantan wakil gubernur yang pernah memimpin Jakarta.
PBB gratis bagi warga kehormatan hanya untuk rumah pertama yang ditinggali. Jika mereka memiliki rumah ke dua tetap dikenakan pajak. Peraturan pembebasan PBB-P2 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2019.
Capaian lain yang membanggakan bagi warga Jakarta adalah Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang ditargetkan rampung sekaligus diresmikan pada akhir 2021. Pembangunan stadion yang terletak di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, itu terus dikebut, meskipun saat ini dalam masa Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memang menghambat laju banyak sektor. Karena itu, Anies dan Pemprov DKI Jakarta gigih memerangi wabah ini dari awal. Ia membentuk Tim Tanggap COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB Darurat, hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Program vaksinasi di Jakarta bahkan tergolong cepat dan taktis. Tak aneh bila tokoh, akademisi, dan politisi mengakui kecakapan Anies dan Pemprov DKI Jakarta dalam menangani Covid-19.
Berbagai pihak mengagumi kinerja empat tahun kepemimpinan Anies. Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah alias Rian, menyatakan Anies telah berhasil melaksanakan hampir 70 persen dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, seperti program Jakpreneur, KJP Plus, pembebasan PBB, penataan trotoar, dan transportasi terintegrasi.
Apresiasi tersebut termasuk raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama empat tahun berturut-turut serta pelaksanaan vaksinasi di Jakarta juga tertinggi di Indonesia. Saat ini telah mencapai di atas 100 persen. Berkat pencapaian ini, Jakarta akan menjadi kota pertama yang bangkit.
Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (PB GPMI), Syarief Hidayatulloh juga mengapresiasi Anies dalam memimpin Jakarta selama ini. Menurutnya, banyak sekali yang sudah diperbuat Anies sepanjang kiprahnya sebagai orang nomor satu di Jakarta, hingga mewujudkan kota Jakarta yang maju dan warganya yang Bahagia.
Ia juga menyebut bahwa 23 janji kampanye Anies pun sudah teralisasi. “Alhamdulilah, sampai saat ini 23 janji kampanye telah terealisasi semua. Tinggal satu janji dari 23 yang belum terselesaikan yaitu Jakarta Stadium Internasional yang sebentar lagi akan segera diresmikan,” ujarnya.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga juga mengakui 23 janji kampanye Anies sudah dibayar tunai. "Anies Baswedan saat kampanye menyampaikan 23 janji yang akan diwujudkan bila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Janji-janji itu pada umumnya sudah banyak yang diwujudkan. Sebagian lagi memang masih proses dilaksanakan," kata Jamiluddin.
Jamiluddin mengurai, 23 janji Anies saat itu antara lain stadion sepakbola atau Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Jakarta Utara yang pembangunannya sudah memasuki tahap akhir. Karena itu, janji ini akan terealisasi sebelum masa jabatan Anies berakhir, termasuk program rumah DP 0 rupiah atau pembangunan mengatasi banjir.
Persoalan puas atau tidak puas terhadap kinerja Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun berdasarkan hasil jejak pendapat yang pernah dilakukan sejumlah lembaga survei, mayoritas masyarakat DKI Jakarta merasa puas dengan kinerja dan pemenuhan janji politik Anies.
Hasil survei dan temuan Media Survei Nasional (Median) Februari 2021 menyatakan, sebanyak 52,5% responden menyatakan puas dengan kinerja Anies Baswedan. Faktor keberhasilan kinerja Anies sebesar 41,0% dilihat dari lima besar indikator di antaranya, program bantuan sosial covid-19 sebesar 7,8%, pembangunan infrastruktur meningkat 6,0%, transportasi umum rapih 3,8%, penataan kota Jakarta 3,5%, dan pendidikan gratis 2,5%.
Penilaian publik terhadap kepemimpinan sosok Anies menunjukkan kepuasan sebesar 57,99%, dalam survei yang dilakukan Indomatrik, Juni 2021. Rincian distribusi persepsi yang mengatakan sangat memuaskan 3,54 persen dan memuaskan 54,45 persen. Kemudian, penilaian masyarakat terhadap berbagai pola pembangunan yang telah dan sedang dijalankan rata-rata mendapat penilaian di atas 65 persen.
Survei Indomatrik juga merekam bahwa mayoritas publik di Jakarta menilai kinerja 3,5 tahun Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies-Ariza, sebanyak 67,35 persen meyakini di sisa masa jabatannya setahun ke depan mampu membuat Kota Jakarta menjadi lebih baik.
Sementara menurut Burhanuddin Muhtadi dari Indikator dalam salah satu wawancara dengan televisi menyatakan bahwa approval rating Anies berada di angka 75%. Angka ini sangat besar, dan artinya kinerjanya sangat bisa dirasakan oleh warga Jakarta.
Anies masih punya waktu satu tahun untuk merealisasi janjinya agar sesuai target. Masih ada waktu pula baginya untuk menggeber terpenuhinya target dalam mewujudkan program unggulannya yang lain sesuai dengan RJPMD 2017-2022.
(Penulis adalah aktivis perkotaan dan pengguna trotoar )