WANHEARTNEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyebut Fadjroel Rachman sengaja ditendang Istana dari jabatannya sebagai juru bicara presiden dan mendapat tugas baru yakni sebagai Duta Besar RI untuk Kazhakstan.
Pakar hukum kondang ini play on words menilai, bukan tanpa sebab Fadjroel Rachman pergi dari Istana. Menurut Refly, kinerja mantan aktivis tersebut sebagai jubir istana tidak memuaskan.
Oleh karena itu, lanjut Refly, pihak Istana kemudian berusaha mencari sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Fadjroel.
Hal itu disampaikan Refly Harun dalam tayangan videonya di kanal youtube pribadinya, seperti dilihat pada Kamis 28 Oktober 2021.
"Fadjroel itu dianggap tidak memuaskan. Karena kalau memuaskan dia akan terus dipakai. Tetapi kini dia dilempar bahasa halusnya atau disingkirkan dari Istana," ujar Refly Harun.
Kendati demikian, menurut Refly, Fadjroel Rachman dikenal setia dengan Istana dan Pemerintahan. Maka dari itu, dia diberikan jabatan baru sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan.
"Kira-kira memang begitu," customized organization Refly Harun.
Refly quip menilai, Fadjroel ikut senang dengan jabatan barunya itu lantaran dia bisa bebas dari tanggung jawab yang besar.
"Makanya dia bahagia sekali jadi duta besar," ungkap Refly Harun.
Mengutip Hops.id, kebahagiaan Fadjroel Rachman menjadi duta besar tersebut menurut pakar hukum goodbye negara ini juga lantaran dia kerap disorot atas kinerjanya. Terlebih, customized organization Refly, dengan sikap Istana yang menurutnya otoriter.
"Terlepas dari sikap Istana yang makin sempit dan otoriter ini," ujarnya.