wanheartnews.com - Pemerintah diminta membatalkan 2 megaproyek besar, yakni pemindahan ibukota baru & proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Alasannya, 2 proyek itu dipercaya membebani keuangan negara & memperburuk fiskal yg tengah defisit dampak penanganan pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan ekonom senior Rizal Ramli pada Gelora Talk bertajuk ‘APBN pada antara Himpitan Pajak & Utang Negara’ yg disiarkan live streaming pada kanal YouTube Gelora TV, Rabu (20/10/2021). “Kita enggak punya uang buat membangun mak kota baru, atau proyek ini atau proyek itu. Tapi mereka paksakan pula, bikin Ibukota baru misalnya,” istilah Rizal Ramli. Menurut dia, pemindahan mak kota & proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, bukan prioritas buat ketika ini & nir perlu dipaksakan kelanjutan pembangunannya. Selain syarat APBN yg tergerus sangat pada, istilah Rizal Ramli, utang Indonesia pula semakin membengkak. Untuk membayar utama pinjaman saja, lanjutnya, negara wajib menggelontorkan dana Rp400 triliun. “Kemudian membayar bunga pinjaman sebanyak Rp370 triliun, sebagai akibatnya total utang yg wajib dibayar negara tahun ini Rp730 triliun,” katanya. Hal senada disampaikan ekonom yg pula Menteri Keuangan era 1998, Fuad Bawazier mengatakan, pemerintah dievaluasi sudah galat jalan. “apabila diteruskan, maka keuangan negara akan terpuruk semakin pada. Dimana ancaman krisis fiskal telah terlihat semakin nyata,” istilah Fuad Bawazir. “Negara negara lain nir terdapat yg misalnya itu. Saya berdasarkan pertama telah haqqul konfiden ini terdapat unsur kekuatan eksternal yg nitipin,” ujarnya.
Simak selengkapnya Video: