Novel: Kalian Boleh Butakan Mata Saya, Tapi Perjuangan Terus Berjalan, Karena Hukum Tak Pernah Buta -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Novel: Kalian Boleh Butakan Mata Saya, Tapi Perjuangan Terus Berjalan, Karena Hukum Tak Pernah Buta

Jumat, 15 Oktober 2021 | Oktober 15, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-15T07:05:55Z
Wanheart News - Mantan penyidik ​​Komisi Pemberantasan (KPK) Novel Baswedan mengaku selamat menjadi penyidik ​​KPK kerap mendapat banyak. Paling parah, Novel disiram air keras salat subuh yang kini mengakibatkan sebelah mata buta. 

Pernyataan ini disampaikan Novel dalam akun chanel Youtube miliknya. Chanel Youtube yang menamakan diri sendiri itu akan banyak membahas permasalahan antikorupsi, investigasi dan integritas. 

“Saya dalam bekerja sebagai penyidik ​​sering mengalami serangan-serangan di antaranya saya pernah di rangkaian yang membuat mata saya buta,” ucap Novel yang dilihat JawaPos.com, Jumat (15/10). 

Akibat penyiraman air keras yang terjadi pada 11 April 2017 lalu, kini mata kirinya mengalami kebutaan. Dia hanya mengandalkan mata kanannya untuk melakukan segala aktivitas. “Mata kiri saya buta, mata kanan saya masih bisa melihat sebagian,” ujar Novel. 

Pelaku lapangan dalam acara air keras Novel Baswedan memang telah divonis bersalah. Mereka yakni dua oknum anggota Brimob Polri, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. Tetapi hingga kini aktor intelektual penyiraman air keras tersebut belum juga berhasil dibongkar, hingga Novel harus dipecat dari KPK dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Meski kini tidak lagi di KPK, kata Novel, perjuangan pemberantasan korupsi tidak akan pernah selesai. Novel pun tak pasrah karena kecewa melihat itu. “Hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya, tapi pemberantasan korupsi harus tetap berjalan. 

Karena hukum tidak pernah buta, tegas Novel menandaskan Pelaku lapangan dalam acara air keras Novel Baswedan memang telah divonis bersalah. Mereka yakni dua oknum anggota Brimob Polri, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. 

Tetapi hingga kini aktor intelektual penyiraman air keras tersebut belum juga berhasil dibongkar, hingga Novel harus dipecat dari KPK dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK). Meski kini tidak lagi di KPK, kata Novel, perjuangan pemberantasan korupsi tidak akan pernah selesai. Novel pun tak pasrah karena kecewa melihat itu. 

“Hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya, tapi pemberantasan korupsi harus tetap berjalan. Karena hukum tidak pernah buta,” tegas Novel menandaskan.
×
Berita Terbaru Update
close