wanheartnews.com - Wartawan senior yg pernah jadi timses Jokowi - Ahok, Naniek S Deyang menyindir keras beberapa pihak yg berniat menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menanggapi sebuah artikel berjudul "Anies Pastikan Tidak Ada Pengeluaran APBD buat Pembiayaan Formula E Sejak 2019", Naniek menyarankan supaya jangan suudzon ke Anies Baswedan. "Wk.. wk... Modyar kalian seluruh yg mau hak bertanya & yg punya otak kotor jika Pak Anies akan maling duit berdasarkan agenda Formula E. Lantaran ternyata buat balapan ini nggak gunakan APBD. Teeus yg mau diusilin apa? Wong nggak gunakan uang negara. Makanya otak itu jangan suudzon & piktor mulu ya," sindir keras Naniek yg pula dekat menggunakan Prabowo Subianto tersebut. Menanggapi status pada akun facebook tersebut, warganet berbondong ikut memuji kebijakan Anies Baswedan. "Masya Allah...pinter amat sih pak Anies menjalankan program²nya. Keren lagi sanggup gak gunakan uang daerahnya. Semoga setanah air sanggup mencicipi kepintaran pak Anies memgelola & memajukan semua rakyat. Aamiin," tulis Irma Rahmadewi. "Dan nanti mahluk2 yang ribut hak bertanya itu ngemis minta tiket gretong nonton formula E pada kursi VIP 😆😆😆 ( edisi mahluk2 ga punya rasa malu )," skak Fanny Judawisastra. "Emang sdh watak dasarnya kali yee wong2 pedeipeh mempunyai sifat syirik, iri, dengki, hasad , suudzon apa lagi tuh,,tambahin deh sendiri. Aq ora urus," sambung Abufayya. "Gubernur yg cerdas semiga sebagai pemimpin Indonesia yg akan datang. Aamiin YRA 🤲🤲🤲," harap Rani Rasel. "Kalau hati yg telah dengki & hasad, susah sembuhnya mbak hehhe.. Semoga pak Anies selalu dirahmati & pada berkahi Allah aamiin," doa Nova Hariani. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengungkapkan nir lagi memakai aturan pendapatan & belanja daerah (APBD) buat menyelenggarakan Formula E selama 3 demam isu yg tersisa pada kontrak perjanjian, yakni 2022, 2023, & 2024. Tetapi liputan ini misalnya angin kemudian bagi para haters yg berdari bunyi Dilansir berdasarkan warta resmi Pemprov DKI Jakarta pada situs Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID), Rabu (29/9/2021), DKI Jakarta hanya dibebankan porto commitment fee senilai Rp 560 miliar. "Anggaran yg dibayar sang Pemprov DKI hanyalah commitment fee awal saja yg sudah dibayar dalam tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan sang Jakpro secara murni B to B (business to business) melalui sponsorship," tulis Pemprov DKI Jakarta. "Biaya aplikasi per tahun kurang lebih Rp 150 miliar, nir dibayar sang APBD, akan tetapi akan bersumber berdasarkan sponsorship yg akan dilakukan sang Jakpro," istilah Pemprov DKI. Pemprov DKI pula menyampaikan, pada perjanjian baru disebutkan nir lagi dibutuhkan pembayaran bank garansi (nir termasuk porto penyelenggaraan) selama 3 tahun ke depan. Pembiayaan Formula E yg sebelumnya telah dibayar senilai Rp 560 miliar, tulis Pemprov DKI, nir membebani APBD pada masa pandemi lantaran dibayar sebelum masa pandemi Covid-19. "Pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020, nir terdapat lagi porto yg dimuntahkan berdasarkan APBD baik buat commitment fee juga porto penyelenggaraan ke depan," tulis Pemprov DKI.
Tag Terpopuler
› Anies baswedan
› DKI Jakarta
› Formula E
› indonesia
› Wanheart News
TELAK! Naniek S Dayeng: Modyar Kalian Interpelasi dan Punya Otak Kotor ke Anies Baswdan
TELAK! Naniek S Dayeng: Modyar Kalian Interpelasi dan Punya Otak Kotor ke Anies Baswdan
Wanheart News
Kamis, 21 Oktober 2021 | Oktober 21, 2021 WIB |
0 Views
Last Updated
2021-10-21T14:00:45Z
wanheartnews.com - Wartawan senior yg pernah jadi timses Jokowi - Ahok, Naniek S Deyang menyindir keras beberapa pihak yg berniat menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menanggapi sebuah artikel berjudul "Anies Pastikan Tidak Ada Pengeluaran APBD buat Pembiayaan Formula E Sejak 2019", Naniek menyarankan supaya jangan suudzon ke Anies Baswedan. "Wk.. wk... Modyar kalian seluruh yg mau hak bertanya & yg punya otak kotor jika Pak Anies akan maling duit berdasarkan agenda Formula E. Lantaran ternyata buat balapan ini nggak gunakan APBD. Teeus yg mau diusilin apa? Wong nggak gunakan uang negara. Makanya otak itu jangan suudzon & piktor mulu ya," sindir keras Naniek yg pula dekat menggunakan Prabowo Subianto tersebut. Menanggapi status pada akun facebook tersebut, warganet berbondong ikut memuji kebijakan Anies Baswedan. "Masya Allah...pinter amat sih pak Anies menjalankan program²nya. Keren lagi sanggup gak gunakan uang daerahnya. Semoga setanah air sanggup mencicipi kepintaran pak Anies memgelola & memajukan semua rakyat. Aamiin," tulis Irma Rahmadewi. "Dan nanti mahluk2 yang ribut hak bertanya itu ngemis minta tiket gretong nonton formula E pada kursi VIP 😆😆😆 ( edisi mahluk2 ga punya rasa malu )," skak Fanny Judawisastra. "Emang sdh watak dasarnya kali yee wong2 pedeipeh mempunyai sifat syirik, iri, dengki, hasad , suudzon apa lagi tuh,,tambahin deh sendiri. Aq ora urus," sambung Abufayya. "Gubernur yg cerdas semiga sebagai pemimpin Indonesia yg akan datang. Aamiin YRA 🤲🤲🤲," harap Rani Rasel. "Kalau hati yg telah dengki & hasad, susah sembuhnya mbak hehhe.. Semoga pak Anies selalu dirahmati & pada berkahi Allah aamiin," doa Nova Hariani. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengungkapkan nir lagi memakai aturan pendapatan & belanja daerah (APBD) buat menyelenggarakan Formula E selama 3 demam isu yg tersisa pada kontrak perjanjian, yakni 2022, 2023, & 2024. Tetapi liputan ini misalnya angin kemudian bagi para haters yg berdari bunyi Dilansir berdasarkan warta resmi Pemprov DKI Jakarta pada situs Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID), Rabu (29/9/2021), DKI Jakarta hanya dibebankan porto commitment fee senilai Rp 560 miliar. "Anggaran yg dibayar sang Pemprov DKI hanyalah commitment fee awal saja yg sudah dibayar dalam tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan sang Jakpro secara murni B to B (business to business) melalui sponsorship," tulis Pemprov DKI Jakarta. "Biaya aplikasi per tahun kurang lebih Rp 150 miliar, nir dibayar sang APBD, akan tetapi akan bersumber berdasarkan sponsorship yg akan dilakukan sang Jakpro," istilah Pemprov DKI. Pemprov DKI pula menyampaikan, pada perjanjian baru disebutkan nir lagi dibutuhkan pembayaran bank garansi (nir termasuk porto penyelenggaraan) selama 3 tahun ke depan. Pembiayaan Formula E yg sebelumnya telah dibayar senilai Rp 560 miliar, tulis Pemprov DKI, nir membebani APBD pada masa pandemi lantaran dibayar sebelum masa pandemi Covid-19. "Pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020, nir terdapat lagi porto yg dimuntahkan berdasarkan APBD baik buat commitment fee juga porto penyelenggaraan ke depan," tulis Pemprov DKI.