Wanheart News - Salah satu cara untuk menangani pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Namun, banyak orang yang masih meragukan vaksinasi dan lebih percaya dengan sejumlah teori konspirasi.
Mulai dari teori bahwa di dalam vaksin ada chip, hingga percaya kalau vaksin akan membuat manusia menjadi zombie. Yang terbaru adalah sebuah grup di Singapura yang meyakini vaksin Covid-19 memiliki kandungan magnet.
Viral grup Telegram bernama "SG The Magnetic Group" di Singapura yang memperlihatkan foto dan gambar dari orang-orang yang seakan memiliki magnet di tubuhnya setelah divaksin.
Dalam visual yang beredar di grup tersebut, tampak sejumlah orang membagikan "bukti" bahwa benda-benda metal menempel di tubuh mereka setelah divaksin.
Pembuat grup itu juga membagikan tutorial cara melakukan Tes Magnet setelah divaksin. Caranya adalah dengan mengeringkan bagian yang hendak dites, dan kemudian tempelkan benda metal seperti kunci atau sendok.
Tak ayal, hal ini membuat beberapa orang merasa ketakutan dan enggan menerima vaksinasi.
Namun, Dr Stephen Schrantz, spesialis penyakit menular di University of Chicago Medicine menegaskan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak mengandung magnet.
"Divaksin Covid-19 tidak dapat menyebabkan lengan Anda menjadi magnet. Ini tipuan, jelas dan sederhana. Sama sekali tidak mungkin vaksin dapat menyebabkan reaksi yang ditunjukkan dalam video," ujar Dr Stephen.
Sementara itu, virologis Angela Rasmussen menduga orang dalam video sudah menempelkan sesuatu di tubuhnya.
"Video itu sangat konyol, vaksin tidak bisa membuat lengan Anda menarik magnet. Sepertinya orang dalam video itu menempelkan sesuatu pada lengannya dengan keringat atau lainnya," ucapnya