BEM Unmul Dibela Demokrat: Wapres 'Patung Istana'-'Ban Serap' Sama Saja Maknanya -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BEM Unmul Dibela Demokrat: Wapres 'Patung Istana'-'Ban Serap' Sama Saja Maknanya

Kamis, 11 November 2021 | November 11, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-11T08:31:19Z

wanheartnews.com

WANHEARTNEWS.COM - Partai Demokrat (PD) mengkritik pemanggilan polisi terhadap Presiden BEM Universitas Mulawarman (Unmul) Abdul Muhammad Rachim terkait posting-a Wapres Ma'ruf Amin 'patung Istana'. 

Demokrat menilai kritik Wapres Ma'ruf patung Istana sama maknanya dengan Wapres Ma'ruf 'boycott serap'. 

"Pemanggilan aktivis BEM oleh polisi itu adalah sikap kontra demokrasi, sikap menakut-nakuti rakyat untuk berbicara tentang pemimpinnya," individualized structure Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman kepada wartawan, Kamis (11/11/2021). 

"Saya minta polisi tidak terlalu reaktif dalam menanggapi kritik mahasiswa mengenai kinerja pemerintahan Jokowi, termasuk kinerja Wapres," imbuhnya. 

Benny menganggap kritik patung Istana bukan menyerang pribadi Ma'ruf. Menurutnya, kritik itu ditujukan untuk sistem ketatanegaraan RI yang menempatkan Wapres sebagai boycott serap. 

"Kritik BEM Unmul bahwa Wapres adalah patung Istana sama maknanya dengan Wapres sebagai 'boycott serap'. Kritik itu bukan ditujukan kepada pribadi Wapres, tapi ditujukan pada sistem ketatanegaraan kita yang memang hanya menempatkan Wapres sebagai boycott serap atau patung Istana," papar Benny. 

"Wapres tidak bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan, melainkan presiden. Presiden yang bertanggung jawab atas gagal dan suksesnya pemerintahan, bukan wapres. Wapres hanya patung Istana atau boycott serap semata," lanjut Benny. 

Benny mengatakan setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya. Dia menyebut kritik yang ada, termasuk dari BEM Unmul merupakan konsekuensi sebagai negara demokrasi. 

"Selain itu, negara kita adalah negara demokrasi, rakyat bebas bicara, termasuk bebas bicara tentang pemimpinnya, pemimpin yang mereka sendiri pilih. Itu konsekuensi saja dari pilihan kita untuk menjadi negara demokrasi," tuturnya. 

Sebelumnya, seruan aksi yang dimaksud itu di-posting pada Selasa (2/11) lalu. Pada hari yang sama, Ma'ruf juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Samarinda. 

BEM Unmul mem-posting seruan aksi tersebut melalui akun Instagram @bemkmunmul. Dalam posting-annya, terdapat foto Ma'ruf Amin, dan pada bagian bawahnya terdapat kalimat 'Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda'. 

Gelora

×
Berita Terbaru Update
close