WANHEARTNEWS.COM - Cuaca ekstrem yang berakibat banjir terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu siang (27/11) pukul 14.11 WIB. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menerangkan, menjelang petang tadi banjir sudah mulai surut.
Hanya saja, terdapat kerugian materil yang dialami warga akibat banjir hari ini. "Banjir menyebabkan satu rumah warga Kabupaten Garut hanyut," terang Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu malam (27/11).
Abdul Muhari mengungkapkan, laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut menyebutkan, hingga kini hujan ringan masih mengguyur lokasi banjir. "Banjir ini menyisakan material lumpur di pemukiman dan lingkungan desa terdampak," katanya.
Abdul Muhari menyebutkan tiga desa yang terdampak banjir di Kecamatan Sukawening yaitu Desa Mekarwangi, Sukawening dan Mekarurip. "Sebanyak 29 KK atau 100 jiwa melakukan pengungsian sementara ke rumah kerabat," bebernya.
Perkembangan information hingga petang tadi, BPBD mencatat rumah hanyut satu unit, rusak sedang satu unit, rusak ringan 21 unit. Selain berdampak di sektor pemukiman, banjir juga merendam aset warga dan fasilitas umum.
Selain itu, beberapa fasiltias umum terendam yaitu fasilitas ibadah satu unit, fasilitas pendidikan satu unit, fasilitas kesehatan satu unit dan jembatan rusak dua unit. Banjir dengan tinggi muka air 150 cm saat terjadi mengganggu gardu listrik hingga dilakukan pemadaman.
"Aset warga terdampak berupa 60 kolam tambak dan lahan perkebunan atau sawah," ungkap Abdul Muhari.
Saat banjir terjadi, lanjut Abdul Muhari, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan dan warga membantu warga lainnya yang terdampak banjir. Mereka mengevakuasi warga ke tempat yang aman, seperti rumah kerabat sebagai tempat pengungsian sementara.
Maka dari itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. Kecamatan Sukawening merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
" Analisis inaRISK menyebutkan sebanyak 30 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut berada pada potensi bahaya tersebut, salah satunya kecamatan tersebut," tutup Abdul Muhari.