WANHEARTNEWS.COM - Harta para taipan RI (insane rich) naik turun meski tetap menjadi orang terkaya di negeri ini seiring dengan volatilitas harga saham emiten-emiten milik mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejumlah konglomerat Tanah Air memang mencatatkan penambahan pundi-pundi yang sangat fantastis dalam semalam. Tapi di sisi lain terjadi penurunan harta para taipan yang signifikan dalam sehari menurut information Real Time Billionaires Forbes.
Peringkat itu berdasarkan kekayaan bersih yang dimiliki oleh para konglomerat secara akumulasi dari seluruh bisnis yang dimiliki berdasarkan nilai kepemilikan saham.
Berdasarkan information Forbes, ada empat konglomerat yang hartanya naik signifikan sampai dengan Jumat, akhir pekan lalu (29/10/2021).
Pertama, Jerry Ng, bankir senior yang juga pemegang saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) ini kekayaannya melesat 4,58% atau bertambah US$ 183 juta setara Rp 2,61 triliun dalam sehari, sehingga, kekayaan bersih Jerry Ng menjadi Rp 59,85 triliun (US$ 4,2 miliar).
Selanjutnya, kedua, kekayaan bersih Eddy Kusnadi Sariaatmadja, pendiri Grup Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk/EMTK), juga meningkat 1,99% sebesar US$ 51 juta atau setara Rp 726,75 miliar dalam sehari, sehingga, Eddy mencatat all out kekayaan bersih senilai Rp 37,05 triliun (US$ 2,6 miliar).
Ketiga, pundi-pundi kekayaan pendiri Grup Mayapada, Dato' Sri Tahir dan keluarga juga bertambah US$ 7 juta atau senilai Rp 99,75 miliar dalam sehari, sehingga all out kekayaan bersihnya mencapai Rp 48,45 triliun.
Sementara itu, keempat, kekayaan bersih pengusaha nasional yang juga pendiri CT Corp, Chairul Tanjung bertambah US$ 78 juta atau senilai Rp 1,11 triliun, sehingga, seluruh kekayaan bersih pemilik PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan PT Bank Mega Tbk (MEGA) ini mencapai US$ 4,2 miliar atau setara Rp 59,85 triliun.
Sementara itu, terdapat beberapa konglomerat yang hartanya menguap signifikan dalam sehari.
Pertama, harta pair Hartono, pemilik Grup Djarum yang turun 0,51%. Kekayaan Robert Budi Hartono turun sebesar US$ 112 juta atau sekitar Rp 1,59 triliun.
Sedangkan, sang kakak, Michael Bambang Hartono turun sebesar US$ 108 juta atau senilai Rp 1,53 triliun. Saat ini, all out kekayaan bersih team Hartono pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini tercatat sebesar US$ 42,9 miliar atau setara Rp 611,32 triliun.
Sementara itu, kedua, kekayaan bersih pendiri perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Prajogo Pangestu berkurang sebesar US$ 179 juta atau turun 0,60%, sehingga, nilai kekayaan bersihnya menjadi Rp 85,50 triliun.
Ketiga, pengusaha petrokimia lainnya yang juga masuk daftar Billionaires Forbes, Sri Prakash Lohia, mencatatkan penurunan kekayaan bersih sebesar US$ 40 juta atau setara Rp 570 miliar.
Dengan demikian, penurunan ini berimbas pada berkurangnya kekayaan bersih Prakash sang pemilik Grup Indorama ini menjadi sebesar US$ 6,6 miliar atau setara Rp 94,05 triliun.