Gatot Nurmantyo: Mayoritas Parpol Dukung Jokowi, Kewenangan DPR Dilucuti -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gatot Nurmantyo: Mayoritas Parpol Dukung Jokowi, Kewenangan DPR Dilucuti

Senin, 15 November 2021 | November 15, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-15T04:53:31Z

wanheartnews.com

WANHEARTNEWS.COM - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menilai DPR kini sudah kehilangan tajinya. Sehingga mereka tidak memiliki kontrol yang baik terhadap pemerintah. 

Bukan tanpa alasan, Gatot mengatakan hal ini disebabkan karena mayoritas partai politik masuk dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf. 

Hal ini disampaikan Gatot saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi trying bertajuk Pilpres 2024: Menyoal Presidential Threshold. Hadir juga pembicara lain dalam diskusi itu yakni Pakar Politik Prof Siti Zuhro, lalu lintas diskusi dimoderatori oleh Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin. 

Dalam praktiknya tampak jelas bahwa Presiden tidak lagi dikontrol oleh MPR seolah-olah lepas tangan terhadap tanggung jawab dan amanah yang diemban," customized organization Gatot, Minggu (14/11) malam. 

"Sedangkan DPR atau parpol jelas telah dilucuti kewenangan dan hak-hak konstitusionalnya hanya berdiam diri karena bergabung dengan presiden dalam koalisi kabinet yang gemuk, tambah dia. 

Sehingga dukungan DPR kepada Presiden 82 persen luar biasa. Kondisi demikian tentu saja tidak baik terlebih diwarnai politik biaya mahal akibat ketetapan edge dalam pemilihan DPR dan eksekutif, imbuh Gatot. 

Menurut Gatot, melemahnya kontrol DPR ini menimbulkan kekuatan oligarki penguasa dan pengusaha yang sama-sama punya kepentingan untuk melanggengkan kekuasaan. 

Jadi, dapat disimpulkan sistem demokrasi Indonesia saat ini tidak efektif dalam mencapai cita-cita bernegara karena tidak cocok dengan sosio kultur dan alam pikir bangsa Indonesia yang sejati, beber Gatot. 

Gatot lalu membandingkan dengan sistem politik di negara lain. Ia menilai pilihan negara-negara maju karena sesuai dengan masyarakatnya. Sementara Indonesia, seharusnya mengikuti demokrasi musyawarah sebagaimana sila keempat pancasila. 

Amerika menjadi negara besar ya karena sistem presidensialnya cocok dengan masyarakatnya walaupun tidak melakukan pemilihan langsung, Jepang menjadi negara kuat karena sistem parlementernya cocok dengan masyarakatnya walaupun negara monarki, China menjadi besar karena sistem komunisnya cocok dengan masyarakatnya, tegas mantan KSAD ini. 

Gelora

×
Berita Terbaru Update
close