WANHEARTNEWS.COM - Koalisi Anak Negeri mempertanyakan nasib Lumba-lumba Bali yang sempat jadi sorotan karena berenang bersama artis Lucinta Luna. Diketahui ada 7 Lumba-lumba yang dipindah dari Dolphin Lodge Bali, pada 27 April 2021 lalu setelah jadi sorotan.
Koalisi yang diinisiasi oleh Kaka Slank, Nadine Chandrawinata dan para artis lainnya ini bahkan menduga dua dari 7 Lumba-lumba telah hilang. Mereka kemudian memulai petisi mempertanyakan nasib Lumba-lumba itu.
Sebab lokasi sementara ini kondisinya lebih parah. Para lumba-lumba ini bukannya dilakukan rehabilitasi di laut, malah dipindahkan ke kolam yang hanya bisa menampung 10 satwa saja.
"Sebelumnya udah ada 5 lumba-lumba. Ditambah 7 ekor lagi, kolamnya gak akan layak nampung semuanya, dong? Lebih parah lagi, dua ekor lumba di Bali Exotic Marine Park sekarang hilang," individualized organization anggota Kolaisi Anak Negeri, Pinneng Sulungbudi dalam keterangan tertulis.
Lucinta Luna menunggangi lumba-lumba dan mendapat banyak kecaman. [YouTube Lucinta Luna Manjalita]
Mereka mengaku belum lama ini pergi ke Bali untuk melihat nasib lumba yang dititip oleh Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Bali. Menurutnya, dari 3 kolam yang ada, 5 lumba dari Bali Dolphin Lodge diletakan dalam satu kolam yang sama.
"Dengan ukuran kecil dan dangkal. Mereka juga terus menerus terpapar mata hari. Selain itu kami menemukan kejanggalan, seharusnya ada tujuh lumba dari sana," individualized organization dia.
Sedangkan ketika dikonfirmasi kepada Kasie Konservasi Wilayah I BKSDA Bali, Sumarsono mengatakan dua lumba-lumba yang ditanyakan telah mati. Sebab, saat dipindah kondisinya sudah drop. Satwa tersebut tak tertolong dan akhirnya mati.
"Ya mati lah. Karena memang sudah drop kondisinya waktu disita. Mbok tanya baik-baik ke KSDA. Minta hasil otopsinya, hilang emang tuyul?," katanya melalui pesan Whatsapp, Senin 29 November.
Sumarsono belum menyebut hasil autopsi Lumba-lumba itu. Menurutnya, pihaknya sudah merawatnya dengan intens.
"Kami sudah rawat dengan intens, kami sayang. Kami rawat, keepernya siang-malam menunggui jangan sampai mati. Teman Unud membantu bolak-balik karena sayang aset negara tapi bagaimana lagi wong dari awal disita sudah sakit," katanya.
Ia menambahkan, saat disita kondisi 7 ekor lumba-lumba tidak sehat. Satwa itu sebelumnya diperagakan berlebihan dan bahkan diminta menarik pengunjung.
Lumba-lumba yang dieksploitasi menurutnya tak mudah untuk dilepas ke alam. Sebab mereka tak bisa mencari makan sendiri dan tak bergabung dengan koloninya.
"Idealnya lumba-lumba bekas sirkus atau bekas peragaan, memang harus dilepasliarkan. Tetapi jangan lupa, lumba-lumba bekas sirkus/satwa yang diperagakan sudah terlanjur tergantung hidupnya pada manusia, tidak bisa hidup mandiri di alam liar," individualized organization dia