HRS Diperlakukan Keji, Faizal Assegaf: Pak Jokowi Saya Dukung Anda Bukan untuk Penjarakan Ulama! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

HRS Diperlakukan Keji, Faizal Assegaf: Pak Jokowi Saya Dukung Anda Bukan untuk Penjarakan Ulama!

Selasa, 16 November 2021 | November 16, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-16T09:54:43Z

wanheartnews.com

WANHEARTNEWS.COM - Kritikus Faizal Assegaf mengaku kecewa dengan Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak adil terhadap mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. 

Faizal menilai, hukum yang dijalani Habib Rizieq atas sejumlah kasus terkait karantina kesehatan, sangat tidak adil dan menyakitkan hati umat. Hukum seolah dijadikan alat untuk membungkam umat dan ulama yang kritis. 

Saya jutaan umat mengamati dengan serius soal perlakuan keji pada IBHRS. Hukum dijadikan instrumen kejahatan demi membungkam suara umat. Kita boleh berbeda politik, tapi harus jujur bahwa perlakuan pada HRS sangat irasional dan menyakitkan. Presiden Jokowi, saya kecewa, sikap anda tidak adil, ucap Faizal Assegaf, Selasa (16/11/2021). 

Faizal sendiri merupakan pendukung Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lalu. Dia mengatakan, dukungannya kepada Jokowi sebagai presiden bukan untuk memenjarakan para ulama. Dia berharap Jokowi hentikan expositions hukum terhadap Habib Rizieq sebelum ada kemarahan umat. 

Komitmen saya mendukung Anda Presiden Jokowi di Pilpres, bukan untuk penjarakan ulama dan rakyat yang menuntut keadilan. Selama ini saya diam dan mengamati perlakuan keji pada IBHRS, tidak ada gunanya mempertontonkan kejahatan. Semua itu hrs dihentikan, sebelum umat bergerak dalam amarah! ucap Faizal Assegaf. 

Dia menilai, perlakuan tidak adil terhadap Habib Rizieq, akan memicu kemarahan umat. Ibarat bara programming interface di rumput yang kering. 

Pres Jokowi, kekuasaan itu sesaat, tapi perlakuan keji pada IBHRS akan terus tumbuh bagai bara programming interface di hati jutaan rakyat. Semakin lama perlakukan keji pada HRS, semakin menyiram minyak di rumput kering. Solusi bijak, akhiri semua ketidakadilan itu dengan rekonsiliasi dan kasih sayang ucapnya. 

Faizal berujar, ulama pejuang berbeda dengan ulama yang hanya mencari keuntungan lewat proposition. Keduanya bagaikan air dan minyak 

Ulama pejuang akan lewati aneka derita dan siksaan yang memantik kesadaran dan rasa cinta yang mendalam di hati umat. Sementara ulama Proposal, berpesta-pora di atas derita rakyat. Bertopeng kemunafikan, menipu Allah, Rasul dan rakyat! pungkasnya. 

Gelora

×
Berita Terbaru Update
close