Warga Sumut Protes, Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Perusahaan India Rp85,6 Triliun -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Sumut Protes, Saham Bandara Kualanamu Dijual ke Perusahaan India Rp85,6 Triliun

Kamis, 25 November 2021 | November 25, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-25T02:54:15Z

wanheartnews.com

WANHEARTNEWS.COM - Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, yang termasuk objek crucial di Sumatera Utara ternyata sudah tidak sepenuhnya milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Angkasa Pura II (Persero). 

Bandara kebanggan masyarakat Sumut itu ternyata sebagian sahamnya sebesar 49% sudah dijual kepada pihak asing yakni GMR Airport Internasional yang berbasis di India, walau AP II tetap miliki saham mayoritas 51%. 

GMR Airport Internasional memenangkan delicate key organization Kualanamu International Airport dengan masa pengelolaan selama 25 tahun. 

Joint endeavor organization (JVCo) antara AP II dan GMR Airport Internasional membentuk perusahaan baru yakni PT Angkasa Pura Aviasi. 

"Pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi," customized organization Dirut PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin. 

Bandara Kualanamu dijual dengan nilai kerjasama sebesar USD 6 miliar atau sekitar Rp 85,6 triliun. Termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya senilai Rp15 triliun. 

Penjualan Bandara Kualanamu ini ternyata menimbulkan reaksi star dan kontara dari masyarakat Sumut. 

Rinto Maha seorang praktisi hukum di Medan menyesalkan aksi korporasi yang dilakukan Angkasa Pura II yang menjual kepemilikan Bandara Kualanamu pada pihak asing. 

"Saya tidak hostile to terhadap investasi asing, tapi Bandara itu kan objek crucial karena menyangkut nyawa semua orang. Kita tidak ingin mempercayakan keselamatan penerbangan pada pihak asing," katanya. 

Dia berencana untuk menggugat AP II yang telah menjual aset negara kepada perusahaan India. 

Malah Rinto curiga ada kepentingan dibalik penjualan Bandara Kualanamu. Pasalnya penjualannya juga dinilai tidak transparan. 

"Kita nggak informasinya seperti apa? Kalau kira-kira tidak transparan, apalagi ini objek essential masyarakat Sumut, saya akan gugat. Kalau perlu dibatalkan itu," sebutnya. 

Diketahui GMR Airport Internasional merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri atas GMR Group asal India dan Aroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. 

Pengelolaan tersebut dikategorikan sebagai kerja sama kemitraan strategis. 

Targetnya melalui kerja sama ini, penumpang Bandara Kualanamu bisa meningkat menjadi 54 juta orang for every tahun atau setara dengan penumpang Bandara Soekarno-Hatta saat ini. 

Gelora

×
Berita Terbaru Update
close