WANHEARTNEWS.COM - Australia mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus infection Corona (COVID-19). Dilaporkan lebih dari 3.800 kasus tercatat dalam sehari.
Penyebaran Corona dilaporkan semakin banyak di bar dan kelab malam setempat. Hal ini terjadi setelah aturan social removing dilonggarkan saat tingkat vaksinasi lebih tinggi.
Dilansir Reuters, Jumat (17/12/2021), otoritas Australia tengah melacak ratusan orang yang menghadiri pesta bertema penyanyi ternama Amerika Serikat (AS), Taylor Swift, di Sydney pekan lalu. Acara itu disebut menjadi acara super-spreader Corona.
Sedikitnya 97 kasus Corona, termasuk beberapa kemungkinan kasus varian Omicron, terdeteksi di antara orang-orang yang menghadiri pesta bertema Taylor Swift itu.
Lebih dari 600 orang yang menghadiri acara itu harus menjalani tes Corona dan melakukan isolasi mandiri. Namun otoritas setempat menyatakan kemungkinan ada lebih banyak orang yang hadiri.
Sejumlah pejabat kesehatan setempat menyalahkan berkumpulnya orang-orang di bar dan kelab malam sebagai pemicu 'kenaikan cepat' kasus Corona.
"Beberapa di antaranya telah memicu acara super-spreader," sebut pejabat kesehatan NSW, Jeremy McAnulty.
Sebanyak 3.820 kasus Corona dilaporkan dalam sehari di Australia pada Jumat (17/12) waktu setempat, dengan sebagian besar kasus terdeteksi di negara bagian New South Wales (NSW) dan Victoria.
Angka itu melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat sehari sebelumnya. Dimana saat itu dilaporkan 3.400 kasus terjadi dalam sehari.
Otoritas NSW memperingatkan bahwa jumlah kasus harian bisa saja mencapai 25.000 kasus di wilayahnya pada akhir Januari tahun depan. Oleh karena itu, NSW mempercepat pemberian suntikan supporter untuk menangkal ancaman varian Omicron.
Negara bagian Victoria, yang bertetangga dengan NSW, dalam kondisi waspada setelah seorang pasien varian Omicron berkunjung ke bar yang ramai dan sebuah lodging di Melbourne.
Australia sejauh ini mengonfirmasi complete 243.000 kasus dengan 2.134 kematian di wilayahnya.
Sementara itu, meskipun ada lonjakan kasus, Perdana Menteri (PM) Scott Morrison menyatakan Australia telah memasuki 'fase pandemi yang berbeda' dan mengesampingkan lockdown untuk membatasi penyebaran infection.
"Jumlah kasus tidak lagi menjadi metrik ... pengukuran sebenarnya adalah apa dampak penyakit serius, rawat inap, tekanan terhadap sistem rumah sakit," sebutnya.