WANHEARTNEWS.COM - Pidato soal masa depan Indonesia bakal suram jika dipimpin pembohong pecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), memicu rapor 'merah' perkuliahan Ketum PSI Giring Ganesha muncul ke permukaan. Tak jarang yang meyakini si pembohong pecatan Jokowi itu adalah Anies Baswedan.
Beberapa hari setelah pidato disampaikan, information perkuliahan Giring di Universitas Paramadina, Jakarta, beredar di media sosial. Di mana, dalam information itu tertulis Giring drop out (DO). Giring quip buka-bukaan terkait itu.
Dalam video pengakuannya, Giring mengaku di-DO Universitas Paramadina bukan saat Anies memangku jabatan rektor. Mengawali pengakuan itu, Giring bercerita latar belakang pribadinya.
"Saya Giring dan saya bangga pernah berkuliah di Universitas Paramadina," individualized organization Giring dalam video di Instagram resminya, seperti dikutip Kamis (30/12/2021).
Saat perkuliahan berjalan beberapa semester, Giring dihadapkan pada 2 pilihan, melanjutkan kuliah atau membangun karir di industri musik. Singkat cerita, Giring memilih membangun karir musik bersama Nidji.
"Saya memilih musik karena ingin mengejar mimpi-mimpi saya. Itu enthusiasm saya, dan saya tidak mau merepotkan ibu saya yang single parent semenjak tahun 1998 ketika almarhum Bapak meninggalkan kami sekeluarga," ungkap Giring.
Selama kuliah di Universitas Paramadina, Giring mengaku tidak pernah bertemu Anies. Sebab, menurutnya, saat itu Rektor Universitas Paramadina adalah Nurcholis Madjid
"Dan di kampus Paramadina saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies. Saat saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Doktor Nurcholis Madjid atau Cak Nur dan ketika Cak Nur wafat saya sempat mengantarkan beliau ke pemakaman," papar Giring.
"Jadi ketika Mas Anies menjadi rektor, saya sudah tidak aktif lagi di kampus dan fokus saya membangun Nidji waktu itu," imbuhnya.
Rapor 'merah' perkuliahan Giring beredar usai pidatonya soal pembohong pecatan Presiden Jokowi di perayaan HUT PSI, Rabu (22/12/2021). Jokowi hadir dan mendengar secara langsung Giring menyampaikan.
"Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," customized organization Giring, dalam sambutannya yang digelar secara virtual.
Barulah kemudian Giring menyebut Indonesia akan suram jika dipimpin seorang pembohong. Bahkan, saat itu Giring memberikan piece of information bahwa sosok pembohong dimaksud itu adalah seseorang yang pernah digantikan dalam kabinet Jokowi.
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," ujarnya.
Mantan vokalis Nidji ini juga menegaskan PSI tidak akan mendukung si pembohong pecatan Jokowi itu. PSI tegas akan menjadi oposisi jika tokoh tersebut terpilih menjadi presiden.
Rapor 'merah' perkuliahan Giring, berupa screen capture atau tangkapan layar PDDikti. Screen capture tersebut beredar di jagat Twitter, seperti dilihat pada Selasa (28/12/2021).
Screen capture PDDikti dimaksud menampilkan status mahasiswa Giring, yakni 'dikeluarkan' dari Universitas Paramadina program studi Ilmu Hubungan Internasional beredar di Twitter. Giring adalah mahasiswa semester ganjil 2017 pindahan.
Rektorat Universitas Paramadina mengonfirmasi information perkuliahan Giring. Berdasarkan informasi dari pihak rektorat, Giring dua kali terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Paramadina. Namun, tak dapat menuntaskan studinya.
"Tahun 2002, Giring terdaftar pertama sebagai mahasiswa, namun tidak dapat menyelesaikan studinya. Pada 2017, beliau mendaftar kembali sebagai mahasiswa pindahan, namun tetap tidak dapat menyelesaikan studinya," terang Wakil Rektor Universitas Paramadina Dr Fatchiah Kertamuda.
"Dan berdasarkan SK semester genap 2020-2021 dinyatakan statusnya pemberhentian sebagai mahasiswa," imbuhnya.