WANHEARTNEWS.COM - Habib Bahar Smith jadi ‘target’ pencarian diduga prajurit TNI yang tak terima lantaran dinilai menghina KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Kemarahan sejumlah pria diduga prajurit TNI itu dituangkan dalam video yang banyak beredar di media sosial.
Mereka mengaku tak terima Jenderal Dudung dihina Bahar Smith dan akan mencari pria yang selalu mengecat merah rambutnya itu.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menilai, kemarahan sejumlah pria diduga prajurit TNI itu salah sasaran.
Semestinya, kemarahan itu ditujukan kepada organisasi Papua merdeka (OPM).
Sebab, mereka sudah jelas-jelas melakukan pemberontakan dan mengancam keutuhan NKRI.
“TNI seharusnya keras terhadap OPM yang jelas merongrong negara, jangan keras kepada Habib Bahar,” kata Novel, Selasa (21/12/2021).
Sebaliknya, Novel justru menyebut Bahar Smith adalah sosok yang jelas dalam membela negara dan bangsa serta agama.
“Habib Bahar justru melawan segala bentuk kezaliman yang dilakukan oleh para penjilat aseng dan asing,” tegas Novel.
Kendati demikian, Novel menilai apa yang dilakukan sejumlah pria diduga prajurit TNI itu merupakan hal yang sah-sah saja.
“Membela pinpinannya sah-sah saja sebagai bentuk loyalitas anak buah pada atasannya, tetapi nilai kebenaran harus dikedepankan,” kata dia.
Sebaliknya, anak buah Habib Rizieq Shihab ini meminta para prajurit TNI tidak sembarangan membela pimpinan yang belum tentu benar.
Sebab, kata dia, apa yang diucapkan Bahar Smith itu tidak lebih dari sekedar kritik kepada penguasa.
“Jangan fanatik buta untuk mengejar jabatan sehingga membela yang salah karena apa yang disampaikan Habib Bahar sebagai ulama adalah kontrol terhadap penguasa,” kata Novel.
Novel lantas menyinggung soal perjuangan TNI yang tak lepas dari peran para ulama.
Sebab, sebelum ada TNI, ulama ada di garis depan melawan penjajah.
“Sebelum ada TNI maka ulama lah yang bersama umat Islam selama 350 tahun melawan penjajah,” ujar Novel.[pojoksatu]