WANHEARTNEWS.COM - Maskapai Garuda Indonesia dikabarkan dijual ke Maskapai Tiongkok China Airlines. Kabar ini beredar di media sosial.
Akun Facebook Mick Jengger turut membagikan kabar itu pada Selasa, 21 Desember 2021. Akun ini mengunggah narasi dari artikel situs trying sebagai berikut:
"KNews.id-Dalam penerbangan Garuda GA 215 dari Yogyakarta International Airport/YIA (Airport baru Kulon Progo) ke Cengkareng. Sebelum berangkat dari ruang kopilot mengucapkan selamat datang dalam penerbangan GA 215. Dan yang mengejutkan, dalam narasinya disampaikan bahwa Garuda Indonesia bekerjasama dengan China Airlines. Dipastikan pilot dalam keadaan berdaulat, tanpa tekanan, sehat dan tidak mabuk. Karena kalau tidak berdaulat, karena tekanan pembajak misalnya, pasti sdh mendarat di Don Muang atau semacamnya persis peristiwa Garuda Woyla tahun 1981 lalu. Pertanyaannya, apa yang dimaksud Garuda bekerja sama dengan China Airlines? Sebuah maskapai penerbangan milik China yang biasanya melayani rute Jakartaka-Beijing, Jakarta-Goangzou, Shanghai, Harbin dll !."
Benarkah Garuda Indonesia dijual ke China Airlines? Berikut cek faktanya.
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa Garuda Indonesia dijual ke China Airlines adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah pihak Kementerian Perhubungan dan Garuda Indoensia.
Dilansir Medcom.id, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kabar viral tersebut sebenarnya China Airlines hanya bekerja sama dengan Garuda Indonesia melalui code share. Codeshare merupakan perjanjian kerja sama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan.
"Tidak ada (maskapai asing masuk Indonesia). Itu code share antara Garuda Indonesia dengan China Airlines," ujar Budi usai menutup posko mudik di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juni 2019.
Pihak Garuda Indonesia juga memberi penjelasan. VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan dalam melayani rute Jakarta-Makassar tetap Garuda yang mengoperasikannya bukannya China Airlines seperti kabar beredar.
"Sedangkan China Airlines, disebut promoting transporter karena memasarkan kepada penumpangnya penerbangan Jakarta-Makassar dengan menggunakan maskapai kita," jelas Ikhsan saat dihubungi Medcom.id.
Dengan begitu, penumpang akan dilayani oleh China Airlines pada penerbangan Taipei-Jakarta. Kemudian melanjutkan penerbangan dengan Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Makassar. di samping itu, Garuda Indonesia juga masuk aliansi Sky Team sehingga telah melakukan code share dengan 20 maskapai penerbangan asing.
"Beberapa di antaranya selain China Airlines ada Singapore Airlines, Malaysia Airlines, dan Turkish Airlines. Jadi kalau penumpang mereka mau terbang di Indonesia, ya pakai maskapai kita," customized structure dia.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Garuda Indonesia dijual ke China Airlines adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah pihak Kementerian Perhubungan dan Garuda Indoensia.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis deluding content (konten menyesatkan). Deluding terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Deluding content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.