Survei PDIP Tetap Tinggi, Rocky Gerung Heran: Apakah Rakyat Bodoh atau Ada Suap Angket? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Survei PDIP Tetap Tinggi, Rocky Gerung Heran: Apakah Rakyat Bodoh atau Ada Suap Angket?

Jumat, 31 Desember 2021 | Desember 31, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-31T08:25:44Z


WANHEARTNEWS.COM - PDIP sebagai kekuatan utama partai pendukung Presiden Joko Widodo menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi.

Hal itu terlihat dari survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Tercatat partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu unggul 25% jauh dari partai lain.

Pengamat politik Rocky Gerung mengaku heran melihat PDIP yang memiliki elektabilitas yang tinggi akan tetapi kerap menghasilkan kader yang kedapatan koruspi.

Menurutnya, hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru dianggap tidak masuk akal.

“Survei terakhir dari SMRC bahwa PDIP tetap partai tertinggi elektabilitasnya, yang lain (parpol lain elektabilitasnya) itu 12 persen,” ujar Rocky Gerung.

“Kan ajaib ini partai yang isinya para koruptor tetapi masih dipilih rakyat. Ini ada yang enggak benar sebetulnya,” sambung Rocky, mengutip rmolid.

Hal itu disampaikan Rocky dalam diskusi virtual bertema ‘Refleksi Akhir Tahun, Selamat Datang Tahun Politik, Bagaimana Nasib Indonesia di Masa Depan?’ pada Rabu, 29 Desember 2021.

Potret elektabilitas PDIP ini dianggap contoh dari kesimpulan yang deadlock atas kebijakan pemerintah terhadap sejumlah variabel ekonomi, politik, dan kesejahteraaan yang absurd.

Selanjutnya, Rocky menuturkan bahwa PDIP seharusnya tidak berada di posisi teratas merujuk rekam jejak kader yang kerap berurusan dengan KPK.

Ia pun memberikan dua permisalan dalam fenomena tersebut, yakni adanya kasus suap dalam menaikkan elektabilitas atau bisa jadi masyarakat yang masih belum melek melihat situasi politik.

“Masa seluruh peristiwa politik sepanjang tahun ini PDIP masih tinggi. Walaupun itu (hasil survei) betul, SMRC mesti jelasin mengapa partai yang menjadi pusat korupsi masih dipilih rakyat, apakah rakyat bodoh atau ada suap-menyuap angket?” pungkasnya. (Fajar)
×
Berita Terbaru Update
close