Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Achmad Hadi mengatakan, saat ini tim teknis masih memeriksa penyebab ambruknya jembatan.
"Jembatan dibangun tahun 2000-an, untuk penyebab ambruk, masih dicek tim teknis di lapangan," katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim saat dikonfirmasi lewat sambungan saluler, Senin (20/12).
Jembatan Kacangan, lanjut Hadi, merupakan akses essential yang menghubungkan Desa Bulurejo di sisi utara jembatan yang terhubung dengan jalan raya, dengan desa-desa lain di sisi selatan seperti Desa Gluranploso, Glindah, Balungmojo, dan Balongtunjung.
Sementara itu, salah satu warga Desa Gluranploso, Bambang (40), mengaku saat lewat jembatan Kacangan pada Minggu pagi (19/12), mendapati sambungan jembatan sudah renggang di bagian tengah.
"Kemarin sebelum ambruk, pas saya lewat saya melihat tengah-tengah jembatan renggang," ujarnya.
"Beruntung saat kejadian tidak ada orang yang melintas, sehingga tidak ada korban. Ya semoga saja segera diperbaiki, soalnya ini jalan (akses) utama warga," tandasnya.