WANHEARTNEWS.COM - Ketua Rekat Indonesia, Eka Gumilar menanggapi cuitan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Profesor Henry Subiakto yang ternyata adalah hoaks.
Sebelumnya Prof Henry memutuskan untuk berhenti jadi pejabat pemerintahan setelah viral unggahan hoaks-nya terkait foto anak kecil yang diklaim korban perang Irak.
"Tahun depan saya memutuskan akan berhenti dari jabatan di pemerintah. Saya rindu sbg orang kampus, yg tdk perlu dibebani dg sebutan pejabat dll. Saya akan lbh bebas suarakan kecintaan saya pd negeri ini, menggadapi mrk yg perilaku dan ucapannya merugikan bangsa besar ini", tulis Prof Henry.
Cuitan tersebut dibalas oleh akun twitter @dpd_mmatciamis, "Semoga tahun depan di Indonedia tdk ada scam"
Lantas Prof Henry menyindir akun tersebut, "Berdoalah partaimu agar lolos, tdk usah mencari musuh. Di kalangan Muhammadiyah saja blm tentu laku. Apalagi di luar."
Balasan Prof Henry ditanggapi oleh Ketua Rekat Eka Gumilar. Ia mengaku prihatin dengan perilaku pejabat pemerintahan yang malah menyebarkan hoaks.
"Bukannya melontarkan satement yang menyejukkan, malah memecah-belah. Seharusnya pejabat pemerintah memberi contoh yang baik, menjaga persatuan dan merekatkan anak bangsa", terang Eka Gumilar kepada gelora.co.
Eka juga mempertanyakan kewarasan Prof Henry Subiakto, "Orang berdoa saja dianggap cari musuh. Apakah sudah sinting? Profesor sontoloyo", sentil Eka melalui akun twitternya. (*)
"Hei
@henrysubiakto
,apa kamu sudah sinting?
Orang berdoa saja km anggap cari musuh.
Atau ini bentuk pengakuan kamu kalau kamu memang penyebar scam?
Profesor sontoloyo", kecam Eka.
Gelora