WANHEARTNEWS.COM - Dewan Pimpinan Daerah Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jumat (24/12) kemarin. Tuntutan yang disampaikan adalah agar seluruh ulama yang dikriminalisasi segera dibebaskan tanpa syarat.
Petinggi DPD FPI Provinsi Sulsel, Faisal Silenang yang memimpin aksi yang dihadiri sekitar 30 orang itu mengatakan pihaknya konsisten menuntut pembebasan tanpa syarat Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) dan beberapa aktivis Dakwah Front Persaudaraan Islam.
“Setelah tuntutan ini kami bacakan, maka saksikanlah wahai seluruh rakyat Indonesia, duhai Allah Tuhan kami Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan kami Yang Maha Keras siksaan dan balasannya,” ujar Faisal, dikutip dari laman Trotoar, Sabtu 25 Desember 2021.
Kemudian, Faisal mengatakan bahwa jika seluruh stakeholder negara, mulai dari Presiden, hingga Panglima TNI dan Mahkamah Agung tidak mengindahkan tuntutannya, maka pihaknya berlepas tangan terhadap semua kemaksiatan.
“Apabila semua stakeholder, DPR, MPR, Presiden dan Wakil Presiden RI, Kapolri, Pangilma TNI, Mahkamah Agung RI, seluruh ulama, habaib, asatidz yang berada bersama penguasa tidak mengindahkan tuntutan kami, maka kami berlepas tangan terhadap semua kemaksiatan dan pendzoliman ini,” tegas Faisal.
Lebih lanjut, Faisal juga mengajak seluruh stakeholder negara mulai dari Presiden hingga Panglima TNI untuk segera bertobat, mengingat situasi alam yang dinilai menjadi tanda-tanda kemurkaan Allah sedang berlangsung.
“Kami pengurus DPD Front Persaudaraan Islam Provinsi Sulsel mengajak seluruh stakeholder di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini agar segera bertaubat sebelum terlambat. Mengingat situasi alam yang menjadi tanda-tanda kemurkaan Allah SWT sementara berlangsung saat ini,” pungkas Faisal Silenang.
Menangapi hal tersebut, Kepala Badan Fasilitas Pengawasan dan Penganggaran DPRD Sulsel, Tenri mengatakan bahwa dirinya akan menyampaikan hal ini kepada pimpinannya.
“Apa yang menjadi tuntutan dari bapak-bapak Insya Allah kami akan sampaikan kepada pimpinan dan anggota dewan,” ujar Tenri. (hops)