Mereka ditabrak di Nagreg, Kabupaten Bandung, pada (8/12) kemudian mayatnya dibuang di wilayah Sungai Serayu, Jawa Tengah. Mayat mereka baru ditemukan pada (11/12).
Kapuspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa mengatakan, ada tiga oknum TNI terlibat dalam kasus itu. Bahkan satu di antaranya merupakan perwira dengan pangkat Kolonel.
"Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan Penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk lakukan proses hukum," kata Prantara dalam keterangannya, Jumat (24/12).
Berikut daftarnya:
1. Kolonel Infanteri P (Korem Gorontalo, Kodam Merdeka) : tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.
2. Kopral Dua DA (Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro) : tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
3. Kopral Dua Ahmad (Kodim Demak, Kodam Diponegoro) : tengah jalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
Berdasarkan informasi dihimpun, disebutkan Kolonel Infanteri P bernama Priyanto.
Saat kejadian, Priyanto baru saja membeli mobil Isuzu Panther dan melaju di kawasan Nagreg, Jawa Barat. Setiba di lokasi, kecelakaan terjadi.
Handi dan Salsabila tergeletak di jalan. Para pelaku lalu turun dari mobil dan membawa sejoli itu ke dalam mobil.
Alasan awalnya, mereka mau bertanggung jawab dan membawa mereka ke rumah sakit. Diduga rencana itu berubah.
Berdasarkan penuturan Kabiddokkes Polda Jateng, Salsabila diduga sudah meninggal sebelum dibuang ke sungai Serayu. Sedangkan Handi dibuang dalam kondisi masih hidup.
Jasad Handi ditemukan di Banyumas. Sedangkan Salsabila di Cilacap.
Lalu siapa sebenarnya sosok Priyanto?
Hasil penelusuran kumparan, Priyanto kini menjabat sebagai Kasie Intel Kasrem 133/NW Gorontalo. Dia menjabat sejak Juni 2020.
Sebelumnya, lulusan Akademi Militer 1994 itu menjabat sebagai Irutum Inspektorat Kodam IV/Diponegoro.
Jabatan itu diemban sejak April 2019. Karena itu pula dia mendapat kenaikan pangkat dari Letkol ke Kolonel.
Selain itu, Priyanto pernah mengemban tugas sebagai Dandim 0730 Gunungkidul pada 2015 silam. [kumparan]