WANHEARTNWS.COM - Pengamat Politik Boni Hargens menolak presidential threshold nol persen, pasalnya khawatir Habib Rizieq maju capres.
Pasalnya, menurut dia, hal tersebut sangat berbahaya dan berpotensi merusak ideologi negara di masa depan.
"Kalau nol persen, nanti Habib Rizieq bisa jadi capres dari kelompok tertentu dan berpotensi memunculkan pergolakan politik," ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (15/12).
Tidak hanya itu, dirinya juga mengaku khawatir apabila Habib Rizieq menjadi capres.
"Nanti dia bisa mengusung isu agama, promulgation publicity yang cukup provokatif. Itu semua yang akan terjadi," ucapnya.
Hal ini menurutnya, tentunya akan menguras energi negara secara besar-besaran. Bahkan, dirinya juga menduga akan adanya ketidakstabilan di tanah air.
"Itu sulit dikenalikan karena begitu banyak pemain yang menganggu presiden terpilih," katanya.
Boni Hargens mengakui bahwa secara teoritis official edge nol persen memang lebih demokratis.
Sebab, menurutnya, penghapusan ambang bataspresiden membuat pemilih punya banyak pilihan sehingga kebebasan menjadi ideal dalam menentukan pemimpin.
"Akan tetapi, untuk konteks di Indonesia, hal itu belum cukup. Karena kita masih berhadapan dengan pergolakan ideologis," tandasnya.