WANHEARTNEWS.COM - Politikus PDIP Arteria Dahlan menjadi sorotan karena meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin mencopot Kajati yang menggunakan bahasa Sunda ketika rapat.
Pernyataan Arteria dalam rapat Komisi III DPR beberapa waktu lalu itu memancing amarah masyarakat Jawa Barat.
Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan Arteria meminta maaf kepada masyarakat.
Meski demikian, Arteria menolak meminta maaf karena menilai tidak ada yang salah dengan pernyataannya.
"Kalau saya salah, kan, jelas, mekanismenya ada di MKD. Apakah pernyataan saya salah?" tanya Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1).
Menurut Arteria, Indonesia memiliki kultur demokrasi.
Sehingga ia tidak masalah jika ada pihak-pihak yang tidak berkenan dengan pernyataannya.
“Tetapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian. Repot, dong, kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini. Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya. Dan saya bisa membuktikan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan,” tuturnya.
Arteria mengatakan tidak ada maksud mendiskreditkan jajaran Kejaksaan Agung. Pernyataan tersebut, menurutnya, sekadar ingin meyakinkan bahwa tidak ada Sunda Empire di Kejaksaan Agung.
Maksudnya, bukan Sunda Empire kasus terdahulu, tapi istilah yang menggambarkan seolah Kajati menduduki jabatannya karena bersuku Sunda seperti Jaksa Agung.
"Bahwa mereka terpilih karena punya kompetensi, integritas, kapasitas, dan kapabilitas sebagai pemilik-pemilik atau pemegang-pemegang jabatan strategis di Kejaksaan. Itu saja," imbuhnya.
"Makanya saya akan marah betul di saat kita meyakinkan publik tidak ada Sunda Empire, tiba-tiba masih ada 1-2 jaksa yang bukannya cari muka, tapi berusaha mempertontonkan kedekatannya dengan cara-cara seperti itu," lanjutnya.
Ia pun meminta masyarakat mencermati betul pernyataannya yang kini menuai kontra dari banyak pihak.
“Saya minta juga dicermati betul lah. Apalagi 15 menit materi muatan saya, saya yakin pastinya banyak yang enggak suka, jadi dilihat semua video pernyataan itu dilihat,” tutup Arteria.
Pernyataan anggota Komisi III DPR itu menuai protes keras dari masyarakat, khususnya yang berada di Jawa Barat.
Bahkan protes itu berupa dipasangnya spanduk bertuliskan 'Arteria Musuh Orang Sunda' di Jalan Tamansari, Kota Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun Twitter pribadinya juga meminta Arteria meminta maaf kepada masyarakat Sunda.
“Searifnya Bang Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Sunda. Negeri ini sudah lelah dengan pertengkaran. Nusantara ini kaya karena perbedaan, termasuk bahasa,” kata Kang Emil, Selasa (18/1). [kmpr]