WANHEARTNEWS.COM - Hadfana Firdaus, pembuang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur mengaku spontan buang dan tendang sesajen.
Pengakuan itu disampaikan Hadfana Firdaus melalui kuasa hukumanya, Mohammad Habib Al Kuthbi kepada Radar Lombok (jaringan PojokSatu.id), Rabu (12/1/2022).
Ia menceritakan, Hadfana Firdaus datang ke Lumajang sebagai relawan.
Akan tetapi, dia tak menjelaskan kliennya datang sebagai relawan dari unsur atau perwakilan mana.
Saat itu, kliennya tengah melakukan bersih-bersih sampah di lokasi tersebut.
Kemudian, Hadfana Firdaus melihat ada sesajen yang tergeletak begitu saja.
Melihat hal itu kliennya kemudian mengatakan, "Ini yang mengundang murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa ini yang mengundang murka Allah hingga Allah menurunkan azab-Nya. Allahu Akbar".
Lantas kliennya membuang sesajen tersebut.
Kemudian setelah bersih-bersih, kliennya itu langsung pergi dan membersihkan yang lain dan tidak kembali lagi.
"Tidak ada niat menyinggung kelompok atau agama lain," katanya.
Akan tetapi, Habib menyampaikan bahwa Hadfana Firdaus memohon maaf atas tindakan sebagaimana dalma video yang viral tersebut.
Terlebih jika kemudian menyakiti dan menyinggung pihak tertentu dan publik.
Kendati demikian, Habib beralasan bahwa kliennya sama sekali tidak menyebut pihak atau kelompok manapun.
Itu sebagaimana dalam video yang viral di media sosial sejak beberapa waktu lalu itu.
"Klien kami tidak menyebut nama kelompok atau agama di dalam video tersebut. Hanya secara spontan melakukan tindakan tersebut," customized organization dia.
Akan Datangi Polda Jatim
Habib juga membantah bahwa Hadfana Firdaus kabur atau melarikan diri setelah viral dan banyak diberitakan.
Habib beralasan, Hadfana Firdaus tak muncul ke publik lantaran kliennya tidak mendapat surat pemangilan dari polisi.
"Selama ini kan tindak pernah ada surat panggilan," customized organization dia.
Karena itu, Habib menyatakan bahwa kliennya akan mendatangi Polda Jatim.
Itu dilakukan untuk mengklarifikasi pemberitaan yang selama ini muncul.
Hanya saja, ia tak menerangkan secara pasti kapan Hadfana Firdaus akan mendatangi Polda Jatim.
"Selama ini kesannya klien kami kabur makanya kita mau datangi Polda Jatim untuk memberikan klarifikasi," ujarnya.
Habib juga memastikan bahwa kliennya sudah bukan lagi warga Lombok Timur sebagaimana diberitakan.
Melainkan sudah menjadi warga Jawa Timur karena setelah menikah memilih menetap di sana.
"Orang tuanya saja yang berasal dari Lombok Timur," jelasnya.
Dilaporkan Umat Hindu
Sebelumnya, Hadfana Firdaus resmi dilaporkan ke Polda Jatim oleh DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim.
Itu lantaran pria buang sesajen itu dianggap telah menghina adat budaya dan tradisi serta memprovokasi antarumat.
Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim, I Ketut Swardana menyatakan, selama ini masyarakat di Jatim hidup nyaman dan berdampingan.
Selain itu, toleransi di provinsi withering timur Pulau Jawa itu juga cukup tinggi.
"Umat hindu dan warga Lumajang selama ini sudah hidup nyaman berdampingan dan saling bertoleransi," ujar Swardana.
"Yang dilakukan pelaku tentu tidak bisa dibiarkan," tegasnya.
Karena itu, pihaknya mendesak kepolisian bersikap tegas agar perbuatan pelaku tidak berdampak luas.
"Harus dicari motifnya. Kita semua khawatir ada motivasi adu domba. Terutama antarumat beragama," tekan dia.
Pihaknya juga mengimbau umat Hindu agar bijak dan tidak menyikapi kasus ini secara berlebihan.
Sebaliknya, pihaknya mengajak semua pihak agar menyerahkan dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisia.
"Kita semua sedih, tetapi harus bisa menahan diri," katanya.