WANHEARTNEWS.COM - Eggi Sudjana buka suara soal disebut bukan warga korps baret merah oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa.
Dia menjelaskan soal dirinya bisa dilantik sebagai penasihat di Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM).
"Pertama saya dihubungi oleh Sekjen FKKPBM namanya Letkol (Purn) Pak Sutikno. Kenapa dia menghubungi saya, dia bilang banyak pemikiran-pemikiran saya sebagai profesor cocok dengan pemikiran dia dan gerakan FKKPBM.
Kemudian dia menawari mau nggak jadi penasihat di FKKPBM, lalu saya nggak begitu saja mau dong, saya bilang pertemuan dulu dong biar jelas," kata Eggi, kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).
"Pertemuan lah di satu tempat, saya cocok, oke saya mau. Barulah saya dilantik untuk jadi penasihat itu di Markas FKKPBM di Cijantung.
Sehingga ada acara omongan saya di situ, di situ saya dikasih jaket, dikasih baret merah dan juga lorengnya yang sengaja dibuatkan oleh Sekjen tadi Pak Sutikno," imbuh dia.
Eggi menegaskan dirinya diminta sebagai penasihat di FKKPBM. Bukan mengaku-ngaku sebagai warga korps baret merah.
"Kehadiran saya istilahnya di baret merah bukan kehendak saya, bukan ngaku-ngaku saya. Bukan untuk petantang-petenteng pake baret merah, nggak ada urusannya dengan itu.
Tapi saya diminta oleh mereka sebagai organisasi untuk jadi penasihat. Oleh Pak Sutikno saya dikenalkan ke ketua umumnya, Pak Heros Mayor Jenderal Purnawirawan, pernah di Menhan kerjanya atau basis tugasnya, ngobrol dengan Pak Heros sepakat, setuju. Fokusnya kita pertahankan NKRI, Pancasila karena banyak rong-rongan dari komunis gaya baru," kata Eggi.
Dari situ Eggi merasa mendapat dukungan dari kalangan militer meski dari pensiunan tentara. Dia menegaskan lagi posisinya di FKKPBM diberi kepercayaan.
"Saya tambah semangat ya memang itu, kita kan sebagai aktivis apalagi saya Ketua HMI memang dari dulu lawannya komunis, komunis lawannya kita HMI.
Saya merasa dapat dukungan dari kalangan militer walaupun purnawirawan. Dapat kepercayaan, saya nggak minta-minta, saya tidak melakukan hal yang sifatnya cari muka, jilat, ngga ada kamus itu," paparnya.
Eggi menilai Mayjen Teguh keliru. Menurut Eggi seharusnya Mayjen Teguh melakukan konfirmasi lebih dulu FKKPBM.
"Dengan adanya dipersoalkan oleh komandan Kopassus, keliru menurut saya. Kenapa dia nggak tanya ke Heros, kenapa bikin pernyataan saya nggak berhak, memang saya bukan warga Kopassus, saya diminta. Nanti kalau saya bahas secara hukum malu nanti. Tolong dong tertib tanya senior dia," ucap Eggi.
Sebelumnya, Mayjen Teguh Muji menyebut Eggi Sudjana bukan warga Korps Baret Merah.
Hal itu disampaikan Mayjen Tegus setelah beredar video Eggi Sudjana di Markas FKKPBM di Cijantung.
"Saya (Danjen Kopassus) dalam hal ini sebagai Pembina Korps Baret Merah, menjelaskan keberadaan video saudara Eggi Sudjana yang diunggah di akun YouTube-nya, saya tegaskan bahwa saudara Eggi Sudjana bukan warga korps baret merah dan yang bersangkutan tidak pernah ada kontribusi kepada satuan Kopassus," tegas Mayjen Teguh, di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, dalam keterangan resminya, Kamis (27/1).
Meyjen Teguh menekankan korps baret merah tidak ada kaitannya dengan Eggi Sudjana.
Warga korps baret merah, kata Mayjen TNI, merupakan prajurit aktif dan purnawirawan Kopassus.
"Perlu saya garis bawahi bahwa setiap Danjen Kopassus mempunyai tanggung jawab sebagai Pembina Korps Baret Merah. Adapun yang dimaksud warga korps baret merah adalah seluruh prajurit Kopassus baik yang masih dinas aktif maupun yang sudah purnawirawan," jelas Jenderal bintang dua alumni Akmil 89 itu.
Dijelaskan juga satuan Kopassus beberapa kali telah melakukan pertemuan dengan ketua umum FKKPBM Mayjen TNI (Purn) H Heros Paduppai beserta pengurusnya guna membahas tentang pernyataan saudara Eggi Sudjana yang diunggah di akun youtubenya. dtk