WANHEARTNEWS.COM - Dipindahkannya Ibukota Negara Indonesia dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) dianggap akan mengancam kedaulatan negara.
Koordinator Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Tolak Pindah Ibu Kota Negara, Edy Mulyadi menyinggung soal sosok pengembangan perumahan yang akan membangun di sekitar Ibukota Negara (IKN) di Kaltim.
Menurut Edy, pengembangan perumahan untuk rakyat tinggal di IKN bukanlah pengembang asal Indonesia, melainkan pengembang asing dari China.
"Jadi pertanyaannya, yang bangun perumahan siapa? Yang ngebangun adalah pengembang-pengembang asing dari China. Pengembang-pengembang China yang ngebangun di sana," ujar Edy seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL dalam video yang diunggah di akun YouTube Bang Edy Channel, Rabu (19/1).
Para pengembang China tidak akan takut rugi jika rakyat Indonesia enggan menempati. Sebab, kata dia, pembangunan tersebut diperuntukkan bagi penduduk China yang dikirim ke Indonesia.
"Masa gini aja enggak ngerti sih. Masa Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto) begini aja enggak ngerti, masa jenderal bintang tiga enggak ngerti, ini bicara kedaulatan negara bos," kritik Edy.
Atas kekhawatiran tersebut, ia meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertindak demi menjaga kedaulatan bangsa.
"Seorang Menteri Pertahanan, halo Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk perhitungan Menteri Pertahanan. Jangan karena adikmu punya lahan di sana (Hashim Djojohadikusumo)," tutup Edy. [rmol]