WANHEARTNEWS.COM - Aksi pemukulan yang dilakukan pegawai negeri sipil (PNS) kepada seorang tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur viral di media sosial.
Peristiwa pemukulan itu diduga dilakukan di dalam kantor dinas.
Video berdurasi 16 detik itu tersebar di media sosial Facebook dan Instagram.
Dalam video itu terlihat seorang pria bertubuh besar memakai jaket dan celana biru berdiri bersama seorang pria kurus berpakaian merah.
Setelah terjadi percakapan beberapa saat, pria berjaket itu yang merupakan PNS itu menendang dan meninju pria berbaju merah yang ternyata tenaga honorer.
Aksi itu dilerai sejumlah pria yang berada dekat dengan keduanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Neneng Rostiantie membenarkan adanya aksi pemukulan yang viral tersebut.
"Untuk pastinya saya kurang tahu persis, tapi kemungkinan terjadi pada Rabu (19/1) lalu. Saya juga tahu beberapa hari setelahnya, katanya viral di media sosial. Ada pemukulan yang dilakukan PNS pada tenaga honorer di Dinas Lingkungan Hidup. Setelah saya cek, ternyata memang benar," tutur Neneng saat ditemui di kantor DLH Cianjur, Jalan Raya Cibeber, Senin (24/1/2022).
Pelaku pemukulan yakni seorang staf di bagian kesekretariatan DLH, sedangkan korban merupakan tenaga honorer di bidang sampah dan limbah.
"Iya keduanya merupakan pegawai DLH, yang memukul itu PNS dan yang dipukul itu tenaga honorer," ucapnya.
Menurut Neneng, pemukulan tersebut terjadi di dalam Kantor DLH, saat kantor sepi.
"Hanya ada beberapa orang saat kejadian. Saya juga sedang ada tugas luar, menemani Pak Kadis rapat," individualized organization dia.
Dia mengungkapkan pemukulan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman.
Namun, Neneng memastikan, pemicunya bukan terkait pekerjaan.
"Urusan pribadi, karena bercanda kemudian salah paham sehingga terjadi pemukulan. Informasinya setelah kejadian keduanya sudah berbaikan dan saling meminta maaf. Hari ini juga keduanya sudah kerja lagi," tutur Neneng.
Meski begitu, individualized organization dia, kejadian pemukulan tersebut akan tetap diproses oleh bagian kepegawaian.
"Untuk penindakannya atau sanksinya tidak di ranah saya, oleh kepegawaian dan pak sekretaris. Tapi saya harap ini jadi pembelajaran agar tidak terulang lagi," ujar Neneng menegaskan.