WANHEARTNEWS.COM - Viral di media sosial video atap masjid yang baru dibangun di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dibongkar warga gara-gara dianggap mirip gereja. Polisi kemudian menjelaskan duduk perkara peristiwa itu.
Dalam video yang viral berdurasi 1 menit 58 detik, terlihat kumpulan warga melakukan pembongkaran atap masjid.
Narasi video viral mengungkap atap masjid dibongkar gara-gara model bangunannya dianggap mirip dengan bangunan gereja.
Dinilai Mirip Bentuk Rumah Ibadah Agama Lain, Warga membongkar paksa atap masjid di kawasan rumah relokasi banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bimahttps://t.co/Gggf2zkl9y pic.twitter.com/z0WElV1IPk
— Lαทջ¡Շ Aώℯℛα★᭄ꦿ᭄ꦿ (@Lelaki_5unyi) January 16, 2022
Diketahui, peristiwa dalam video viral diketahui terjadi pada 13 Januari 2022 lalu. Pembongkaran dilakukan warga menggunakan kayu, besi hingga sekop.
Terkait kejadian itu, Kapolsek Bolo Iptu Hanafi mengklarifikasi pembongkaran itu tidak dilakukan secara paksa seperti yang viral di media sosial.
"Itu sebenarnya bukan masyarakat yang bongkar, pembongkaran itu diawali oleh perusahaan PT Hutama Karya. Melihat itu masyarakat membantu dan naik ikut membongkar juga," jelas Hanafi ketika dihubungi Rabu (19/1/2022).
Hanafi mengatakan, pembongkaran masjid tersebut dilakukan setelah adanya proses dari masyarakat setempat yang menganggap model bangunannya menyerupai bangunan gereja.
Atas permintaan warga, pihak kontraktor yakni PT Hutama Karya memenuhi tuntutan masyarakat melakukan pembongkaran.
"Masjid itu dianggap tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda keberatan karena masjid itu menyerupai bangunan gereja," tuturnya.
"Sekarang sudah dibongkar semua dan akan dibangun kembali dalam bentuk masjid seperti yang pada umumnya atau yang mestinya. Gambarnya juga sudah datang tapi belum bangun, akan dilakukan sosialisasi dulu kepada tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat jika tidak disetujui oleh tokoh-tokoh, maka akan digambar ulang lagi," ujarnya.
Sebelum pembongkaran dilakukan, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan kepada kontraktor yang membangun masjid tersebut.
Polisi meminta agar bangunan itu dibongkar dan harus dibangun ulang dalam bentuk masjid pada umumnya atau yang semestinya.
Hanafi menegaskan usai kejadian yang viral itu situasi Kamtibmas tetap kondusif. [detik]