WANHEARTNEWS.COM - Sebuah video ceramah pendeta Daud Tony soal dunia santet viral di media sosial. Daud Tony yang mengaku pernah menjadi dukun pengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga menceritakan hal-hal mistis yang dialami oleh SBY.
Dikutip VIVA dari Youtube Y R, Senin 3 Januari 2022, Daud yang kini sudah bertobat dan menjadi pendeta ini mengaku pernah menjadi dukun pengawal SBY selama 10 tahun. Dia juga mengaku tidak lagi mau mengawal siapapun presidennya ke depan.
Hal ini diutarakan lantaran pernah menerima lawan yang sama-sama imbang dengan ilmunya. Daud mengaku orang tersebut adalah Sai Baba. Tokoh yang dianggap dewa oleh warga India. Daud menceritakan, kekuatan ilmunya seimbang dengan Sai Baba dalam hal kekuatan batin, ilmu mistik, bahkan ilmu santet.
Begini cerita Daud secara lengkap yang berhasil mengalahkan Sai Baba waktu itu.
Saya dihubungi Jenderal begini katanya: Daud kamu dipanggil ke Cikeas. saya temenin kamu
Saya datang, langsung ke Cikeas, saya lihat (rumah di Cikeas) ada santet ini, santet tingkat tinggi kiriman India. Langsung ibu Yudhoyono ketemu saya: Daud saya panggil kamu pasti kamu tahu
Saya bilang: Penyantetnya ini bu (dia menunjukan foto Sai Baba)
Lalu Ibu Ani mengatakan: Kamu bisa menghadapinya?
Ilmunya sama dengan saya sebelum bertobat, baik kekuatan batin, ilmu mistik ilmu santet ilmu dalamnya. Saya lihat, alirannya sama, kekuatannya sama, imbang. Saya belum pernah hadapi lawan seimbang. dalam hati saya, kalau pertarungan ini, kalau bukan dia yang mati, ya saya yang mati. kalau kalah tidak ada yang bisa lolos dua-duanya hidup.
Saya ngomong ke Bu Ani: Ibu, ini lawan yang berat, seumur hidup saya, saya belum pernah menghadapi lawan yang setara dan seimbang. Tapi kalau ini tugas negara, saya siap jalankan karena saya tahu tidak boleh bertanya dan tidak boleh membantah.
Saya laksanakan tugas ini, tapi sebelum saya jalani tugas ini saya minta satu hal, tolong anak-anak saya dikuliahkan sampai selesai. Dalam hati saya, aku ragu juga untuk hidup, karena lawan seimbang. Bisa dua-duanya mati atau salah satunya mati.
Saya tahu, tokoh ini dianggap Dewa. Saya lalu minta kuliahkan anak-anak saya sampai selesai sehingga saya jalankan tugas ini dengan tenang.
Baik (customized structure jenderal). Selesaikan tugas kamu demi keamanan negara). Itu yang minta langsung oposisi, lawan dari presiden.
Kasih saya waktu 3 bulan. Saya pulang ke rumah, saya ngomong ke istri dan anak-anak. Saya kasih surat menyurat dll, dalam hati saya, apakah saya masih bisa melihat kalian atau tidak.
Saya keluar rumah, saya akan bertugas dan jarang bertemu mami.
Saya cari di rumah orang, bukan di rumah saya karena pertarungan berat, saya dikasih posisi di Jakarta.
Langsung ular-ular berdatangan pakai suling. Saya berdoa, dalam nama Yesus, ularnya kabur. Lalu datang dewa pakai trisula 3, di kanan kirinya ular, trisula dilempar ke arah saya. Saya berdoa demi nama Yesus, trisulanya kena ke arah kaki saya, saya doa terus, enggak lama kemudian saya dikirim dewa bertangan banyak : saya katakan keluar. langsung kaca-kaca ancur. untung bukan rumah saya. Kemudian saya berdoa atas nama Yesus, akhirnya lawan mati.
Kalau lawan mati saya tahu karena terasa putrus nyawa. Selesai tugas. Lalu saya telepon: Jenderal tolong dicek di India, target selesai, beres.
Tau enggak lawan saya siapa? Sai Baba.
Cerita SBY
Sementara itu, dalam buku SBY yang berjudul 'Selalu Ada Pilihan' yang diterbitkan pada tahun 2014 silam, Presiden ke-6 itu menceritakan hal mistis yang pernah dialaminya di kediamannya di Cikeas.
Di halaman 262 buku itu, SBY menceritakan saat sedang beraktivitas di perpustakaan dan tiba-tiba almarhum Ibu Negara Ani Yudhoyono berteriak memanggilnya.
"Saya segera berlari ke ruang tengah untuk mengetahui apa yang terjadi. Ternyata ada pronto hitam tebal dan berputar-putar di langit-langit dan di tengah ruangan itu. Pronto hitam itu bergerak ke timur seperti ingin menerobos ke kamar saya,"
SBY quip mengajak istri dan keluarganya untuk berdoa memohon pertolongan Allah SWT. "Saya ajak mereka semua membaca surat Al-Fatihah. Saya sendiri melengkapinya dengan doa penolak bala dan kejahatan," tulis SBY dalam buku itu.
Setelah membaca doa, pronto tebal itu kemudian keluar dari rumahnya seperti ditiup angin. SBY beserta istri dan anak-anaknya selamat.
Tetapi apakah pengakuan Daud Tony berkaitan dengan cerita SBY dalam buku Selalu Ada Pilihan? Hingga kini belum bisa dikonfirmasi. Begitu juga dengan serentetan pengakuan Daud Tony yang sampai menyebut nama almarhum Ibu Ani Yudhoyono, belum bisa dipastikan kebenarannya.