WANHEARTNEWS.COM - Timnas Wanita Indonesia menelan kekalahan pahit di matchday perdana Piala Asia Wanita 2022, Jumat (21/1) sore WIB. 'Garuda Pertiwi' takluk 0-18 dari Timnas Wanita Australia.
Pasukan Rudy Eka Priyambada tak kuasa menahan serangan Australia dalam laga yang dihelat di Mumbai Football Arena, India, tersebut. Pada babak pertama, gawang Fani sudah kebobolan sembilan gol.
Zahra Musdalifah cs juga tak mampu berbuat banyak usai turun minum. Fani pun memungut bola sembilan kali lagi dan laga berakhir dengan skor 0-18.
Kekalahan tersebut merupakan yang terparah sejak Timnas Wanita Indonesia ambil bagian di Piala Asia Wanita. Dengan edisi kali ini, 'Garuda Pertiwi' sudah mentas lima kali di ajang tersebut.
Pada 1977, Indonesia takluk 0-5 dari Taiwan di laga pembuka. Namun, 'Garuda Pertiwi' mampu melangkah ke babak selanjutnya dan finis di tempat keempat.
Pada 1981, Indonesia berhasil menang 3-0 di matchday perdana atas Thailand. Namun, kemudian menderita kekalahan 0-10 dari Taiwan dan gagal lolos dari fase grup.
Pada 1986, Indonesia kalah dari Thailand 0-4. Namun, lolos sebagai runner-up grup usai mengalahkan Hongkong 1-0 dan menang atas Nepal 6-0. 'Garuda Pertiwi' berakhir dengan tempat keempat setelah kalah 0-9 dari China di semifinal.
Pada 1989, Indonesia langsung menelan kekalahan 0-11 dari Jepang. Meski menang 8-0 atas Nepal di laga berikutnya, imbang 0-0 gagal membuat Indonesia melaju.
Kini, Indonesia menelan kekalahan 0-18. Dengan hasil itu, Australia telah memecahkan rekor sebagai tim yang memenangi laga dengan skor terbesar di Piala Asia Wanita selama 20 tahun terakhir.
Namun, harus diingat bahwa Indonesia lolos karena Korea Utara dan Irak yang mundur dari kualifikasi. Selain itu, Timnas Wanita Australia adalah peringkat ke-11 dunia.
Terlepas dari hal itu, Indonesia dan Australia punya gap kualitas yang jauh. Hal itu dapat dilihat dari pemain Indonesia yang tak punya liga, sementara pemain Australia mentas di Eropa.
"Menurut saya memang ada gap seperti kualitas pemain, karena banyak pemain di Australia main di Eropa dan mereka juga punya liga sendiri," kata Rudy dalam konferensi pers usai laga.
"Sementara, kami baru mau memulai liga [wanita] 2 tahun yang lalu. Namun, karena pandemi ini terjadi, kami tidak punya liga," tambahnya. (kumparan)