WANHEARTNEWS.COM - Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat menggelar demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Massa menuntut PDIP untuk memecat kadernya, Arteria Dahlan jika ingin tetap mendapatkan suara dari wilayah Jawa Barat (Jabar). Mereka juga beraksi debus.
Pantauan di lokasi, Kamis (27/1/2022) pukul 13.48 WIB, dalam aksi itu, terlihat massa mengenakan pakaian warna hitam dan atribut khas Sunda.
Terlihat dalam aksi tersebut, masyarakat Sunda melakukan atraksi debus.
Seorang warga Sunda terlihat menyiramkan air keras ke tangannya. Selain itu, dia juga memadamkan api dengan mulutnya.
Aksi debus tersebut bertujuan untuk memperlihatkan bahwa masyarakat Sunda tidak takut apapun, serta ingin menunjukkan bahwa masyarakat Sunda adalah masyarakat yang kuat.
Aksi itu juga diiringi musik khas Sunda. Selain atraksi debus, massa pun melakukan aksi pencak silat.
Selain melakukan aksi debus, massa aksi terlihat membentangkan spanduk bertuliskan, 'Pecat dan Proses Hukum Arteria Dahlan'.
Massa mendesak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memecat Arteria Dahlan apabila tetap ingin mendapat suara dari Jabar.
"Saya ingin menyampaikan pesan kepada Ibu Mega, karena Jawa Barat kan salah satu kantong suara nasional PDIP. Saya ngasih pilihan kepada Ibu Mega, mau Jawa Barat tanpa PDI atau PDI tanpa Arteria Dahlan? Kalau Ibu Mega memilih Arteria Dahlan, berarti Ibu Mega memilih Jawa Barat tanpa PDI dong?" kata perwakilan Aliansi Masyarakat Sunda Bandung, Dadang Karinding dalam orasinya.
Sebelumnya, Kapolsek Tanah Abang AKBP Haris Kurniawan mengatakan ada 150 personel gabungan mengamankan demo masyarakat Sunda di depan DPR. Polisi bersiaga di sejumlah titik lokasi demo.
"Kurang-lebih ada 150 petugas dari Brimob, Polres Jakarta Pusat, Samapta Polda Metro Jaya, Samapta Polsek Tanah Abang," kata Haris saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/1).
Haris mengatakan massa aksi dari masyarakat Sunda yang datang diperkirakan kurang-lebih ada 100 orang.
"Pemberitahuannya ke Polda, massa aksi Sunda ini kurang-lebih 100 orang," jelasnya. dtk