WANHEARTNEWS.COM - PDI Perjuangan disarankan untuk tidak ngotot mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi Kepala Otorita Ibukota Negara (IKN). PDIP juga tidak perlu berlebihan dalam membela komisaris utama PT Pertamina itu.
Sebab, dikhawatirkan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu justru akan merugi di kemudian hari.
Ini lantaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berpeluang mengusut kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Ahok.
“Jadi biarkan Ahok hadapi kasus-kasusnya di KPK dulu. PDIP tidak perlu bela Ahok berlebihan. Karena KPK akan serius usut kasus dugaan korupsi Ahok," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/1).
Kata Muslim, jika PDIP terus dekat dengan Ahok, maka akan terseret dalam kasus Ahok di KPK nantinya.
"Ahok terkesan dibela PDIP dengan menyebutnya sahabat. Apakah PDIP mau jadi advokat Ahok saat kasusnya diusut KPK? PDIP akan terseret kasus Ahok bila pasang badan buat Ahok," kata Muslim.
Sehingga, Muslim menyarankan agar PDIP membiarkan Ahok untuk menghadapi kasusnya sendiri dan tidak diusung menjadi Kepala Otorita IKN.
"Ketika PDIP mau gadang-gadang Ahok untuk IKN dan menyebutnya sebagai sahabat, PDIP terlihat pasang badan. Tentunya ini berbahaya bagi PDIP. Nanti publik tanya ongkos pasang badan dan advokasinya berapa?" pungkas Muslim. (RMOL)