WANHEARTNEWS.COM - Kapolres Pekalongan bersama awak media, tim Gabung Siaga Bencana terjebak longsor susulan selama berjam-jam, di Jalur Jalan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (19/1/2022). Ratusan warga pengguna jalur setempat juga ikut terjebak di tengah hutan lindung Petungkriono tersebut.
Beruntung, rombongan tersebut berhasil menemukan jalan keluar dengan jalan kaki sekitar dua setengah jam untuk keluar dari hutan. Beberapa kali perjalanan juga menemukan longsoran susulan yang menerjang sungai. Adanya pohon yang roboh dimanfaatkannya sebagai jembatan dan akses satu-satunya untuk menyeberang sungai.
Salah satu awak media dari Antara Foto, Harvian Pradana, menceritakan dirinya ikut terjebak material longsor susulan selama berjam-jam. Awalnya ia bersama teman-teman lainnya, melakukan peliputan evakuasi longsor yang terjadi pada Selasa (18/1) yang menutup akses Jalan dari Kecamatan Doro menuju ke Kecamatan Petungkriono. Ada lima titik longsor.
"Awalnya kita liputan pembersihan material longsor oleh tim gabungan TNI-Polri dan BPBD. Dari lima titik longsor yang terjadi pada Selasa malam itu sudah dibersihkan empat titik longsor, tinggal menyelesaikan satu titik dan tiba-tiba hujan deras pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB," jelas Harvian kepada detikJateng saat ditemui di Polsek Doro.
Saat itu jalur sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun karena hujan kembali terjadi, upaya pembersihan material longsor joke dihentikan.
"Hujan deras terjadi. Kemudian reda, hujan lagi, reda lagi seperti itu terus hingga pukul 17.30 WIB. Tidak hanya itu, longsor susulan joke terjadi di beberapa titik dan menutup jalan kembali. Posisi kita diapit oleh adanya longsor susulan di atas dan bawah," individualized organization Harvian.
Harvian menjelaskan tidak hanya tim gabungan yang terjebak. Namun warga yang saat itu melintasi jalan juga ikut terjebak longsor. Kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa ke mana-mana.
"Material longsor berjatuhan di depan kita. Sekitar pukul setengah enam petang hujan reda. Dipimpin oleh Pak Kapolres kita bersama-sama mencari jalan keluar dengan jalan kaki meninggalkan kendaraan di lokasi itu tadi," imbuh Harvian.
Nanang, jurnalis Radar Semarang yang ikut terjebak bersama rombongan, menambahkan mereka bisa selamat karena terbantu dengan meniti pohon roboh.
"Kita berjalan bersama-sama menyusuri hutan dan menyeberangi sungai. Alhamdulillah ada pohon yang roboh sehingga bisa kami jadikan jembatan. Beruntung ada pohon roboh. Kalau tidak ya tidak tahu," individualized organization Nanang.
"Signal HP ataupun lainnya tidak ada. Kita berjalan dua setengah jam untuk keluar dari hutan Petung (Petungkriono) dengan kegelapan malam. Ya beramai-ramai sih. Alhamdulilah sampai sini," imbuhnya.
Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, mengakui adanya longsor susulan membuat dia dan rombongan terjebak berjam-jam di lokasi.
"Kita bersama tim gabungan terjebak cukup lama dengan kondisi hujan. Alhamdulilah kita akhirnya bisa keluar dan kita evakuasi warga juga yang terjebak di ruas jalan setempat," customized structure Arief kepada detikJateng di Polsek Doro, Rabu (19/1/2022) malam.
"Ada sekitar delapan jam kita di tegah-tengah titik longsor kemudian kita lakukan upaya keluar dengan menyusuri sungai yang akhirnya kita lakukan evakuasi juga pada 150 warga yang terjebak di titik longsor lainnya. Kendaraan masih di lokasi semua," lanjutnya.
Akibat diguyur hujan berjam-jam, Arief menyebut jalur Kecamatan Doro menuju ke Petungkriono, terjadi longsor susulan. Menurutnya ada enam titik yang terjadi longsor pada Rabu sore tadi. Bahkan ada dua jembatan yang terputus.