WANHEARTNEWS.COM - Usai tusuk anggota TNI Pratu Sahdi, pelaku langung bersembunyi di dalam kapal cumi.
Menurut keterangan polisi, Baharudin ketakutan usai ikut mengeroyok hingga membuat tewas anggota TNI Pratu Sahdi di Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Sempat pulang ke rumah untuk ganti baju, pria yang berprofesi sebagai penjaga kapal bersembunyi dalam kapal cumi yang bersandar di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Dia bersembunyi di dalam kapal cumi, nggak berani keluar selama dua hari," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP M. Fajar di kantornya, Rabu (19/1/2022).
Fajar menuturkan, sehari-hari Baharudin memang bekerja sebagai penjaga kapal di Pelabuhan Muara Baru.
Selepas menghabisi nyawa Pratu Sahdi, Baharudin awalnya sempat pulang ke rumah dan berujung kabur ke tempat kerjanya.
Tempat kerja Baharudin tepatnya berada di Gang Kepiting, atau area sandar kapal di bagian dalam Pelabuhan Muara Baru.
"Dia awalnya sempat pulang dulu ke rumah, ganti baju dan celana lalu ke tempat kerjanya, ngumpet di sana," kata Fajar.
Baharudin ditangkap saat sedang bekerja menjaga kapal di dermaga Muara Baru pada Selasa (18/1/2022) malam.
Pelaku tidak ada perlawanan saat polisi membekuknya.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa Baharuddin sembunyi di dalam kapal nelayan sedari Minggu (16/1/2022).
Namun, setelah wajahnya diumumkan sebagai buruan polisi dan terus diselimuti rasa ketakutan, akhirnya ia keluar dari dalam kapal cumi tersebut.
Ia lantas menceritakan tentang apa yang sudah dilakukannya kepada sang bos kapal.
"Ya, dia menyerahkan diri ke bosnya, dia sampaikan dia di dalam kapal. Kemudian kami jemput," ujar Tubagus dihubungi Kamis (20/1/2022).
Dengan ditangkapnya Baharudin, maka sudah tujuh pelaku pengeroyokan dan penusukan Pratu Sahdi yang tertangkap.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo menjabarkan peran ketiga tersangka di antaranya.
Ada yang berperan membantu memegangi korban pada saat penusukan berlangsung dan ada juga yang berperan memboncengi para pelaku utama saat menuju dan meninggalkan TKP.
"B ialah pelaku utama yang menusuk korban rekan kita anggota TNI hingga meninggal dunia," kata Wibowo.
"Kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memiting korban," sambungnya.
"Ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," tambah Wibowo lagi.
Melalui keterangan pers di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (18/1/2022), polisi menyampaikan hasil pengungkapan kasus pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI di Penjaringan, Jakarta Utara. Seluruh pelaku berhasil diringkus polisi.
Polisi saat ini masih mengejar seorang lainnya berinisial J yang juga terlibat dalam peristiwa berdarah Minggu lalu.
Polisi juga masih mencari barang bukti senjata tajam yang dipakai Baharudin saat menusuk Pratu Sahdi.
Seusai menusuk korban, pelaku sempat membuang senjata tajam miliknya.
Karenanya, polisi saat ini masih mendalami ke mana Baharudin membuang alat yang dipakainya untuk menusuk Pratu Sahdi itu.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, Pratu Sahdi ditusuk pada saat nongkrong di warung seberang Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari sekira pukul 3.00 WIB.
Penganiayaan maut ini diawali gerombolan pelaku yang awalnya mencari seseorang.
Ketika berada di Waduk Pluit, mereka mendatangi Pratu Sahdi yang sedang ngopi bersama rekannya.
Pelaku awalnya sempat menanyakan asal korban. Karena korban tidak menjawab, Baharudin akhirnya memukul Pratu Sahdi hingga terjadi perkelahian.
Anggota Satuan Raider Kostrad TNI AD, Pratu Sahdi (23), dikeroyok hingga meninggal dunia di sebuah warung kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).
Peristiwa berdarah ini berakhir saat Baharudin menusuk Pratu Sahdi hingga meninggal dunia.(Wartakota)