WANHEARTNEWS.COM - Pakar hukum pidana Profesor Romli Atmasasmita geram dengan pernyataan anggota komisi III DPR RI Arteria Dahlan yang meminta Kajati diganti hanya karena berbahasa sunda. Menurut Prof Romli, hal tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap orang sunda.
“Ucapan Arteria Dahlan merupakan penghinaan terhadap orang sunda khususnya, Jawa Barat pada umumnya,” kata Prof Romli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/1).
Gurubesar Universitas Padjadjaran ini tak habis pikir apakah berbahasa sunda merupakan satu tindakan yang melanggar hukum.
“Apakah bicara dengan bahasa sunda merupakan pelanggaran hukum?” imbuh Prof Romli.
Untuk itu, ia mendesak agar Arteria membuat pernyataan terbuka meminta maaf terhadap kepada masyarakat khususnya orang sunda.
“Ada cara yang lebih santun untuk menyampaikan tidak harus di dalam sidang DPR RI,” pungkas Prof Romli.
Sebelumnya, Arteria Dahlan kembali menuai kontroversi. Kali ini, anggota Komisi III DPR RI itu meminta seorang Kajati diganti lantaran berbahasa Sunda saat rapat. Usulan Arteria mengundang kritikan.
Usulan meminta Kajati berbahasa Sunda saat rapat disampaikan Arteria Dahlan dalam forum Komisi III DPR dan Kejaksaan Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
"Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu," katanya. [rmol]