WANHEARTNEWS.COM - Ekonom Senior, Rizal Ramli (RR) menyatakan rakyat saat ini merasakan kesulitan menyusul berbagai kenaikan kebutuhan produk hingga pajak.
Sementara, pemerintah tidak cakap menyelesaikan kesulitan publik kecil yang bermacam-macam itu.
“Ini rakyat mengeluh semua. Harga minyak goreng naik, harga gas naik, harga listrik naik, pajak naik, dan biaya BPJS naik, pemerintah enggak becus nurunin itu,” ujarnya pada wartawan, Minggu, 23 Januari 2022.
Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menduga ketidakmampuan pemerintah harga disebabkan utang yang menggunung.
RR mengatakan, pemerintah saat ini memiliki banyak utang, sehingga mengambil cara mudah dengan membebani anggaran kepada rakyat.
“Pemerintah ini bagian penyebab kenaikan harga, karena utangnya sudah kebanyakan. Jadi, harus menaikan harga listrik, harga gas, dan lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, RR menegaskan bahwa ke depannya, publik menginginkan perubahan di pucuk pimpinan Indonesia.
Mereka ingin pemimpin yang dapat menyelesaikan berbagai masalah dan bukan yang senang pencitraan.
“Bukan pemimpin yang doyan pencitraan. Hari ini maunya rakyat yang bisa meyelesaikan masalah. Pemimpin yang amanah dan merangkul semuanya,” kata RR.
Sebagai informasi, hingga akhir November 2021, utang pemerintah Indonesia telah mencapai Rp 6.713,24 triliun.
Jumlah tersebut membuat rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 39,84 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati tetap optimis mampu membayar utang Indonesia.
“Sebagian utang yang nanti kita bayar lagi, kalau belanja bagus jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh, pasti bisa bayar lagi utangnya,” ujar Sri Mulyani dilansir melalui berbagai sumber Jumat, 7 Januari 2022.
“Termasuk SBSN pasti kita bisa bayar, Insya Allah kembali dengan aman,” sambungnya. [Democrazy/rkp]