Oleh: Widi Astuti
Wanita memang fitnah terberat bagi lelaki. Sebuah fitnah yang mampu meluluhlantakan segalanya. Bahkan terkadang fitnah ini bisa menyebabkan tergadainya keimanan. Seorang lelaki rela melepas keyakinannya demi mendapatkan wanita pujaannya. Rela mengorbankan kehidupan akhirat karena pesona wanita idamannya.
Saya menyaksikan sendiri kasus ini. Seorang lelaki rela murtad demi menikahi wanita. Kejadian di lereng Merbabu. Sebuah berita yang belum lama kami dengar.
Sebut saja namanya Rasmin (bukan nama sebenarnya). Awalnya Rasmin muslim, begitu pula istrinya. Rasmin bekerja di sebuah lembaga pendidikan non muslim.
Beberapa tahun yang lalu istrinya meninggal dunia. Saat itu Rasmin ditawari berpindah agama oleh tempatnya bekerja agar bisa diangkat sebagai pegawai tetap. Tapi Rasmin menolak. Dia khawatir tidak bisa membersamai istrinya kelak jika berpindah agama. Dia masih mencintai mendiang istrinya.
Tapi ternyata cinta tersebut bisa luntur seiring berjalannya waktu. Rasmin tak bisa bertahan lama dalam kesendirian. Dia merindukan seorang pendamping hidup untuk mengisi hari-harinya kembali. Dia mendambakan kehadiran seorang wanita di sisinya.
Tak berapa lama kemudian Rasmin jatuh cinta lagi. Jatuh cinta di usia yang tak lagi muda. Dan cintanya ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Wanita itu membalas cintanya. Rasmin begitu bahagia.
Tapi sayangnya wanita itu non muslim. Dia mensyaratkan sebuah harga yang mahal demi mewujudkan cinta. Yaitu Rasmin harus meninggalkan keyakinannya sebagai seorang muslim. Dan Rasmin menyetujui persyaratan tersebut.
Cinta memang buta. Terkadang tak rasional. Apa saja rela dikorbankan atas nama cinta, atas nama wanita. Sebuah fitnah berat bagi lelaki.
Kini Rasmin telah menikah dengan wanita pujaannya. Mengisi hari-hari dalam kehidupan barunya. Berdoa dalam keyakinan baru. Hilang sudah kenangan tentang mendiang istrinya. Hilang sudah tekad ingin membersamai mendiang istrinya di akhirat kelak. Semuanya tergantikan oleh pesona istri barunya.
Sebuah pelajaran bagi kita semua bahwa tak semua wanita bisa membawa ke surga. Ada juga wanita yang menyeret ke neraka. Semua tergantung pilihan kita, akan memilih jenis wanita yang seperti apa.
Cerita para penghamba cinta selalu ada di setiap zaman. Membuat kita merenung betapa selalu ada jenis manusia yang terfitnah atas nama cinta. Rela mengorbankan akhirat demi cinta. Sebuah cinta pembawa petaka.
Hanya bisa berdoa, "Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi 'alaa Diinik" (Wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu)
(fb/15-01-2022)