WANHEARTNEWS.COM - Sejumlah pihak menolak keras wacana penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai pemimpin atau Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu penolakan itu datang dari Wasekjend Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin.
Menurut Novel, Ahok merupakan produk gagal dan ia juga kerap membuat gaduh di Indonesia. Atas dasar itu, Ahok tak layak ditunjuk sebagai pemimpin.
“Kenapa harus Ahok? Padahal Ahok produk gagal dan hanya bisa membuat gaduh negeri ini,” ujar Novel Bamukmin dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Minggu (30/1/2022).
Melihat latar belakang Ahok yang demikian, Novel menduga, keutuhan bangsa bisa saja terancam. Lagipula, menurutnya, masih banyak nama-nama lain yang jauh lebih kompeten.
“Keutuhan bangsa sangat terancam kalau dipaksakan juga karena berarti agenda IKN ini sangat diduga syarat kepentingan politik oligarki,” tuturnya.
Sebenarnya, jika boleh jujur, Novel mengaku tak setuju dengan rencana pemindahan Ibu Kota. Sebab, menurutnya itu hanya membuang-buang anggaran.
“Banyaknya penolakan dari berbagai unsur tentunya menjadi pertimbangan untuk rezim saat ini agar menghentikan berdirinya IKN karena sangat merugikan rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera juga mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memilih Ahok sebagai pemimpin IKN baru.
Mardani berharap Jokowi memilih pemimpin IKN yang tidak menimbulkan kegaduhan politik, lantaran energi bangsa akan terbuang.
“Karena kepala otorita adalah wewenang presiden maka harapannya presiden memilih yang punya kapasitas integritas,” ungkap Mardani.
“Usahakan jangan yang menimbulkan kegaduhan politik karena sayang energi bangsa terbuang untuk energi yang tidak perlu,” sambungnya.
Anggota DPR RI tersebut juga berharap dana yang dipergunakan untuk pembangunan IKN betul-betul diperuntukan bagi kepentingan rakyat Indonesia.
“Jaga uang negara sepeser pun itu hal yang mahal semoga kita bisa terus menjaga Indonesia adil makmur dan sejahtera,” kata dia. [suara]