WANHEARTNEWS.COM - Beredarnya poster deklarasi dukungan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Jokowi, dari Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi 2024-2029, terus menuai spekulasi politik.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, secara politik pasangan calon presiden dan wakil presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo untuk Pilpres 2024 memang memungkinkan terjadi.
Pasalnya, kata Ujang, di dalam konstitusi tidak ada larangan Jokowi maju sebagai cawapres sekalipun sudah menjadi presiden dua periode.
"Secara politik memang mungkin Prabowo-Jokowi," ujar Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/1).
Namun, itu tidak sehat buat demokrasi di Tanah Air. Sebab, masih banyak calon atau kandidat lain dari putra-putri terbaik bangsa yang juga berkesempatan maju pada hajatan lima tahunan.
"Tapi tak bagus tuk rakyat dan demokrasi," kata Ujang Komarudin.
Selain itu, terbuka peluang juga bagi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk maju lagi sebagai cawapres apabila Jokowi maju lagi sebagai cawapres pada Pilpres 2024 nanti.
"Musuh utamanya SBY yang usung AHY. Kita lihat saja apakah seperti itu. Ini semua baru kemungkinan-kemungkinan yang masih sulit diprediksi," tuturnya.
"Kalau menurut hemat saya. Wacana ini tak usah dimunculkan. Karena Prabowo-Jokowi juga tak bagus bagi demokrasi. Juga mendegradasi Jokowi jadi cawapres. Ini konyol saja. Seperti tak ada tokoh lain di republik ini," demikian Ujang Komarudin.
Beredar poster deklarasi capres dan cawapres untuk Pilpres 2024. Menariknya, figur capres-cawapres tersebut adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo.
Dalam poster yang beredar itu, tertulis nama organisasi deklarator yakni Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi 2024-2029.
Tampak dalam poster itu Prabowo-Jokowi kompak mengenakan jas dan berdasi dilengkapi songkok hitam.
Masih dalam poster itu, Sekber Prabowo-Jokowi 2024-2029 akan mendeklarasikan dukungan pada Sabtu (15/1) nanti bertempat di Red Snapper and Resto, kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Hingga berita ini diturunkan, Kantor Berita Politik RMOL masih mencoba menginformasi contacts panitia pelaksana Sekber Prabowo-Jokowi tersebut, namun belum mendapatkan jawaban terkait kebenaran poster tersebut.(RMOL)