WANHEARTNEWS.COM - Ustaz Yusuf Mansur kembali digugat dengan kasus dugaan wanprestasi. Kali ini, Zain Mustofa yang merupakan seorang pelapor kasus tersebut.
Ia mengajukan gugatan secara perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Gugatan itu terdaftar dengan nomor perkara 28/Pdt.G/2022/PN JKT.SEL dan diagendakan sidang pertama pada 15 Februari 2022.
Dalam gugatan tersebut, Zaini Mustofa, meminta ganti rugi materil senilai kurang lebih Rp 98 triliun dan kerugian imateril sebesar Rp 100 miliar.
Adapaun gugatan yang dilayangkan Selasa (11/1/2022) tersebut, ia menuntut PT Adi Partner Perkasa (tergugat 1), Adiansyah (tergugat 2), BMT Darussalam Madani (tergugat 4) dan Yayasan Program Pembibitan Penghafal Al Qur'an Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an (turut tergugat).
“Iya betul. Saya sebagai investor di investasi batu bara ini sebesar Rp 80 juta pada tahun 2009. Ketika saya stor 80 juta kemudian dibulan keduanya saya semestinya menerima keuntungan 11.3 persen,” kata Zaini bersarkan rekaman suara yang diterima Poskota.co.id, Jumat (14/11/2022).
“Karena ini tidak dibayar sehingga dibulan kedua saya masukan sebagai modal. Kemudian dibulan kedua tidak dibayarkan keuntungannya kemudian keuntungan itu saya masukan lagi sebagai modal dibulan ke tiga. sampai dengan 131 bulan. Kurang lebih sebesar 98 triliun,” sambungnya.
Zaini menegaskan, dirinya tidak asal dalam menggungat. Menurutnya, ia telah melakukan hitung-hitungan hingga akhirnya muncul angka sebesar itu.
“Semua ada itung-itungannya. Kalau gak ada, saya gak berani gugat,” ucapnya.
Dalam kesempatannya, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini mengungkapkan, awalnnya para jamaah yang juga menjadi korban enggan melaporkan kepihak berwajib.
Namun, setelah memasuki tahun 2020, korbannya semakin meningkat, alhasil dirinya menggugat Ustaz Yusuf Mansur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ada beberapa jemaah dan ulama dan lain sebagainya karena saya aktivis masjid. Jadi ketika itu "pak Zaini jangan diperkarakan dulu. Nanti kalau diperkarakan umat islan menjadi rusak namanya dan gaduh nanti. Jadi tidak saya perkarakan waktu itu saya redam, tp pada tahun 2020 ini kok semakin banyak ulahnya jadi yasudah saya gugat saja,” katanya.
Zaini berharap bahwa kasus ini dapat perhatian penuh dari Pemerintah hingga Presiden.
Pasalnya, kasus ini sudah merugikan banyak orang, bahkan sampai ribuan.
"Bapak Presiden Jokowi, Bapak Kapolri, semoga kasus ini diberi perhatian khusus. Karena ini sudah memakan korban ratusan bahkan ribuan orang," tandasnya.(poskota)